Laba Bank Mega (MEGA) Capai Rp1,97 Triliun di Semester I-2023
Pertumbuhan laba ini didorong oleh kenaikan Net Interest Income dan fee based income.
IDXChannel - Sepanjang semester pertama 2023, PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan kinerja positif dengan kenaikan laba bersih secara year on year sebesar 32% (YoY), menjadi Rp1,97 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,49 triliun.
"Laba sebelum pajak juga tercatat tumbuh sebesar 32% (YoY) menjadi Rp2,45 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,85 triliun," kata Christiana M. Damanik Corporate Secretary Bank Mega dalam rilis Rabu (2/8/2023).
Pertumbuhan laba ini didorong oleh kenaikan Net Interest Income dan fee based income.
Net Interest Income naik sebesar 4,5% (YoY) menjadi Rp2,94 triliun dari posisi yang sama periode sebelumnya sebesar Rp2,81 triliun.
"Kenaikan Net Interest Income ini juga diikuti oleh pertumbuhan fee-based income yang signifikan sebesar 53% (YoY) menjadi Rp1,31 triliun dari posisi yang sama periode sebelumnya sebesar Rp860,1 miliar," paparnya.
Dari sisi Aset, total aset Bank Mega tumbuh sebesar 5% (YoY), menjadi Rp129,2triliun dari posisi yang
sama periode sebelumnya sebesar Rp123,5 triliun.
Di bidang penyaluran kredit, Bank Mega mencatatkan pertumbuhan sebesar 14% (YoY) menjadi.sebesar Rp73,1 triliun dari posisi yang sama periode sebelumnya sebesar Rp64,4 triliun.
Kredit korporasi naik sebesar 17% (YoY) menjadi Rp51,1 triliun dari posisi yang sama periode tahun
sebelumnya sebesar Rp43,7 triliun, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit Bank Mega.
"Di sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), pada Juni 2023 tumbuh sebesar 5% (YoY) menjadi
Rp95,9 triliun dari posisi yang sama periode sebelumnya sebesar Rp91,1 triliun," tukasnya.
Untuk pertumbuhan DPK ini, tetap didominasi oleh Deposito yang tumbuh sebesar 10% (YoY) menjadi Rp71,8 triliun dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp65,5 triliun.
Tabungan juga naik signifikan sebesar 8% (YoY) menjadi Rp16,1 triliun, dari posisi yang sama periode sebelumnya sebesar Rp15,0
triliun.
(SAN)