BANKING

Laba Standard Chartered Naik 18 Persen pada 2023 di Tengah Krisis Properti China

Wahyu Dwi Anggoro 23/02/2024 14:38 WIB

Standard Chartered melaporkan laba sebelum pajak tumbuh 18% pada 2023, sejalan dengan perkiraan para analis.

Laba Standard Chartered Naik 18 Persen pada 2023 di Tengah Krisis Properti China. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Standard Chartered melaporkan laba sebelum pajak tumbuh 18% pada 2023, sejalan dengan perkiraan para analis.

Dilansir dari Channel News Asia pada  Jumat (23/2/2024), raksasa perbankan tersebut juga mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai USD1 miliar atau sekitar Rp15 triliun dan peningkatan dividen.

Sepanjang 2023, laba standard chartered mencapai USD5,09 miliar atau sekitar Rp80 triliun, relatif serupa dengan estimasi sebesar USD5,1 miliar dari 15 analis.

Standard Charted juga merevisi prospek kinerjanya di masa depan. Bank tersebut memperkirakan pendapatannya akan tumbuh 5%-7% antara 2024 dan 2026.

Angka tersebut jauh lebih rendah dibangingkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13% yang dicatat tahun lalu.

Standard Chartered memiliki markas di London. Namun, sebagian besar pendapatannya berasal dari kawasan Asia.

Baru-baru ini, Standard Chartered mengungkapkan nilai sahamnya di Bohai Bank asal China menyusut hingga USD850 juta dari USD1,5 miliar ke sekitar USD700 juta, disebabkan krisis properti yang masih melanda Negeri Tirai Bambu.

Secara keseluruhan, Standard Chartered mengalami kerugian sebanyak USD1,2 miliar dolar akibat krisis properti di China dalam tiga tahun ke belakang. (WHY).

SHARE