BANKING

Likuiditas Longgar, Suku Bunga Perbankan Terus Menurun

Kunthi Fahmar Sandy 10/02/2022 16:17 WIB

Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan

Likuiditas Longgar, Suku Bunga Perbankan Terus Menurun (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia menyatakan, suku bunga perbankan terus mengalami penurunan didukung oleh suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah, likuiditas yang longgar dan persepsi risiko yang membaik. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, di pasar uang dan pasar dana, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga deposito 1 bulan perbankan telah menurun, masing-masing sebesar 25 bps dan 131 bps sejak Desember 2020 menjadi 2,79% dan 2,96% pada Desember 2021. 

"Di pasar kredit, suku bunga kredit baru melanjutkan tren penurunan sejalan dengan penurunan Harga Pokok Dana untuk Kredit dan perbaikan persepsi risiko perbankan, di tengah aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat," ujarnya Kamis (10/2/2022). 

Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

Disisi lain, ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan secara bertahap. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) perbankan Desember 2021 tetap tinggi sebesar 25,67%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan / NPL) tetap terjaga, yakni 3,00% (bruto) dan 0,88% (neto). 

Intermediasi perbankan terus membaik dengan pertumbuhan kredit sebesar 5,24% (yoy) pada Desember 2021. Permintaan kredit terus mengalami perbaikan sejalan dengan meningkatnya aktivitas korporasi dan rumah tangga. 

"Sementara itu dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar khususnya untuk kredit investasi dan modal kerja, seiring dengan menurunnya persepsi risiko kredit," ujar Perry. 

Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat didorong oleh meningkatnya permintaan sejalan dengan pemulihan aktivitas dunia usaha serta dukungan program Pemerintah. Pemulihan kinerja korporasi diprakirakan berlanjut, yang tercermin dari berlanjutnya perbaikan penjualan dan belanja modal (capital expenditure). 

Beberapa sektor menunjukkan kesiapan untuk memenuhi peningkatan permintaan khususnya sektor Komoditas dan Manufaktur. Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit dan pembiayaan perbankan kepada dunia usaha, terutama dari sisi permintaan sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi. 

(SANDY)

SHARE