BANKING

Menyusul Gojek Join ke Jago, Grab pun Dikabarkan Melirik Bank Capital

Shifa Nurhaliza 26/02/2021 16:45 WIB

Tidak hanya perbankan saja yang melirik tapi korporasi, konglomerat hingga perusahaan rintisan atau start up pun berlomba-lomba menjadi first mover bisnis ini.

Menyusul Gojek Join ke Jago, Grab pun Dikabarkan Melirik Bank Capital. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Prospek bank digital yang menjanjikan sedang dilirik banyak pihak. Tidak hanya perbankan saja yang melirik tapi korporasi, konglomerat hingga perusahaan rintisan atau start up pun berlomba-lomba untuk menjadi first mover bisnis ini. 

Salah satunya, Grab yang juga dikabarkan tertarik masuk ke PT Bank Capital Tbk (BACA) untuk menggarap layanan digital.

Dikutip dari program 1st Session Closing Market IDX Channel, Jumat (26/2/2021), Direktur Utama PT Bank Capital Tbk (BACA), Wahyu Dwi Aji, pun membenarkan ketertarikan Grab tersebut. 

"Namun, belum ada kesepakatan sampai saat ini. Selain itu, Grab bukan satu-satunya perusahaan digital yang tertarik dengan Bank Capital," ungkapnya.

Seperti diketahui, Bank Capital saat ini punya layanan digital yang bertajuk Capital Net. Capital Net sudah digunakan nasabah sejak tahun 2019. 

Bank Capital terus mengembangkan Capital Net dan Capital Mobile. Di mana strategi pengembangan digital bank capital sudah sesuai dengan target bank yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan hingga triwulan III-2020 lalu, Bank Capital memiliki modal inti senilai Rp1,47 triliun. Artinya bank ini sudah berada di atas ketentuan OJK tahun lalu untuk meningkatkan modal inti. 

Adapun, penyaluran kredit Bank Capital pada periode tersebut senilai Rp11,64 triliun, naik 29 persen jika dibandingkan dengan capaian pada triwulan III-2019. Sementara laba mencapai Rp60,46 miliar atau turun Rp24,4% secara tahunan.

Langkah serupa sudah lebih dulu dilakukan PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoPay, yang terafiliasi dengan Gojek. Perusahaan itu resmi menjadi pemegang saham baru di PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan kepemilikan sebesar 22,16%. Diperkirakan total dana yang dikeluarkan dalam aksi korporasi ini mencapai Rp 2,77 triliun. (TYO)

SHARE