Meski Ada Serangan Siber, Nasabah BSI Dinilai Tak akan Tarik Dana Besar-besaran
INDEF menilai nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI tidak akan menarik dananya besar-besaran meski sempat terjadi serangan siber.
IDXChannel - Peneliti ekonomi digital dari Institute for Development and Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI bakal royal. Meski ada serangan siber, nasabah bank tersebut tidak akan menarik dananya besar-besaran.
Menurutnya, BSI sebagai hasil penggabungan tiga bank syariah anak usaha dari tiga bank BUMN, memiliki pasar yang sangat loyal dengan landasan spiritual. Itu menandakan BSI memiliki ceruk pasar tersendiri.
"Dulu perusahaan awal BSI dari tiga bank syariah milik bank-bank Himbara punya niche market. Di mana masyarakat yang tidak mau ke bank konvensional larinya ke bank syariah ini. Karena itu pasti nasabahnya enggak akan lari karena mereka berhubungan sama keyakinan sebenarnya. Jadi pasti masih loyal nasabahnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/05/2023).
Huda melanjutkan, adanya indikasi serangan siber pun, tidak akan menurunkan pamor BSI ke depan. Pasalnya, BSI hadir sebagai salah satu bank besar di Tanah Air dan didaulat untuk menjadi lokomotif ekonomi syariah di Indonesia sehingga bisa bersaing di tingkat internasional.
Huda menegaskan, indikasi serangan siber tersebut dinilainya tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kinerja BSI maupun kepercayaan dari nasabah secara jangka panjang. Terlebih, menurutnya BSI terkait dengan bank-bank BUMN dengan reputasi yang terjaga.
“Nasabah tidak akan meninggalkan BSI, karena bank besar dan ketika masyarakat memilih bank syariah larinya ke bank BUMN syariah. Ini adanya di BSI. Karena nama BUMN ini bisa dibilang bisa menjadi jaminan bagi masyarakat,” lanjut Huda.
Bahkan kata dia, ke depan BSI diyakini akan terus bertumbuh. Hal ini tak terlepas dari tren perbankan syariah yang kian positif.
(FRI)