BANKING

Naik 25,42 Persen, Jasindo Catatkan Pendapatan Premi Rp1,77 Triliun di Semester I-2024

Nur Ichsan Yuniarto 23/07/2024 09:54 WIB

Jasindo mencatatkan kenaikan pendapatan premi  Rp1,77 triliun sepanjang Semester I-2024.

Jasindo mencatatkan kenaikan pendapatan premi  Rp1,77 triliun sepanjang Semester I-2024.

IDXChannel - PT Asuransi Jasa Indonesia  (Jasindo) mencatatkan kenaikan pendapatan premi  Rp1,77 triliun sepanjang Semester I 2024.

Pada enam bulan pertama 2024, anggota holding BUMN asuransi dan penjaminan atau Indonesia Financial Group (IFG) ini mencatatkan kenaikan pendapatan premi sebesar 25,42 persen dibandingkan capaian di periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel mengatakan, tingginya pendapatan Jasindo pada Semester I 2024 ditunjang dari perolehan pendapatan premi terbesar atas lini usaha Property yang mencapai Rp444,21 miliar, meningkat 22,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Lini Usaha ini berkontribusi positif terhadap Hasil Underwriting Perusahaan sebesar Rp67,02 miliar atau sebesar 31,91 persen dari total Hasil Underwriting yang berhasil dicatatkan oleh Perusahaan sebesar Rp209,99 miliar," kata Andy Samuel lewat keterangannya, Selasa (23/7/2024).

Berangkat dari positifnya kinerja ini, kaya Andy, manajemen Jasindo pun optimistis kinerja perusahaan dalam beberapa waktu ke depan akan naik signifikan.

Andy  melanjutkan, capaian ini juga ditopang oleh keberadaan IFG sebagai holding yang menjadi katalisator positif dalam upaya penetrasi pasar asuransi kerugian di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko menambahkan bahwa IFG sebagai holding akan terus mendukung Upaya Jasindo untuk terus dapat menciptakan pertumbuhan bisnis yang sehat yang berbasis pengelolaan risiko yang kuat.

“Saat ini IFG mendorong Jasindo untuk berperan sebagai risk management partner bagi pelaku bisnis dengan mampu mengidentifikasi dan memberikan solusi terkait adanya kesenjangan perlindungan (protection gap) baik melalui solusi mitigasi risiko maupun risk transfers sehingga mendukung pengelolaan risiko menjadi lebih optimal, efisien dan komprehensif," kata dia.

(NIY)

SHARE