BANKING

Nilai Transaksi Uang Elektronik Tumbuh Jadi Rp35,7 Triliun di Februari 2023

Michelle Natalia 16/03/2023 17:41 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 tumbuh tinggi 31,14% (yoy) sehingga mencapai Rp35,7 triliun.

Nilai Transaksi Uang Elektronik Tumbuh Jadi Rp35,7 Triliun di Februari 2023. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 tumbuh tinggi 31,14% (yoy) sehingga mencapai Rp35,7 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat dalam mendorong kegiatan ekonomi. Perkembangan ini ditopang kegiatan ekonomi digital yang makin luas, sistem pembayaran digital yang makin mudah sejalan dukungan sistem pembayaran BI yang lancar dan andal, serta digital banking yang naik pesat.

"Sementara itu, nilai transaksi digital banking meningkat 28,35% (yoy) menjadi Rp4.332,1 triliun," ungkap Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit juga naik 9,61% (yoy) menjadi Rp654,9 triliun.

Sementara itu, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Februari 2023 meningkat 2,71% (yoy) mencapai Rp905,4 triliun. 

"Bank Indonesia memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ucap Perry.

Dalam kaitan ini, BI akan memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam menghadapi periode bulan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H dengan memastikan ketersediaan dan keandalan sistem pembayaran BI dan sistem pembayaran industri, termasuk memantau keandalan sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi sistem pembayaran. 

"Selain itu, Bank Indonesia akan memastikan ketersediaan uang Rupiah layak edar melalui program SERAMBI dengan memperkuat layanan kas kepada masyarakat melalui perbankan dan Bank Indonesia, serta menyediakan lokasi layanan penukaran uang pada titik-titik keramaian dan jalur mudik," pungkas Perry.

(YNA)

SHARE