BANKING

OJK Proyeksi Tren Pembiayaan Hijau Terus Meningkat

Kunthi Fahmar Sandy 26/02/2025 06:45 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren peningkatan kredit/pembiayaan hijau diproyeksikan terus meningkat.

OJK Proyeksi Tren Pembiayaan Hijau Terus Meningkat (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren peningkatan kredit/pembiayaan hijau diproyeksikan terus meningkat.

Hal ini seiring dengan dukungan perbankan terhadap target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia pada 2060 atau lebih cepat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (PBKN) OJK Dian Ediana Rae mengatakan, peningkatan tersebut didukung adanya penerbitan panduan dari OJK antara lain Climate Risk Management & Scenario Analysis (CRMS), sebuah kerangka terpadu yang mencakup aspek tata kelola, strategi, manajemen risiko, dan pengungkapan untuk membantu bank menilai ketahanan model bisnis mereka terhadap perubahan iklim.

"Selain itu telah terbit Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi 2 pada Februari 2025, di mana merupakan klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia," kata Dian dalam keterangan tertulis Rabu (26/2/2025).

Taksonomi ini berfungsi sebagai panduan bagi sektor keuangan dalam mengidentifikasi dan mengalokasikan pembiayaan ke proyek-proyek hijau dan berkelanjutan.

Adapun tantangan terhadap sustainable finance secara global saat ini sangat besar, khususnya dengan mundurnya Amerika Serikat (AS) terhadap komitmen Paris Agreement serta mundurnya bank-bank AS dari Net-Zero Banking Alliance. Akan tetapi, lanjut dia, Indonesia menerapkan sustainable finance berdasarkan kepentingan dan kebijakan domestik serta komitmen RI di fora internasional

Sementara itu, total penyaluran kredit/pembiayaan berkelanjutan perbankan telah mencapai Rp1.959 triliun pada 2023, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.409 triliun pada 2022. 

"Perbankan Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pembiayaan hijau dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," katanya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE