BANKING

OJK Sebut Sektor Keuangan Stabil saat Gejolak Global, Indikator Ekonomi RI Solid

Cahya Puteri Abdi Rabbi 04/04/2023 07:59 WIB

OJK menyatakan kondisi sektor jasa keuangan nasional tetap stabil dan terjaga di tengah gejolak global. Hal itu ditopang indikator ekonomi Indonesia yang solid.

OJK Sebut Sektor Keuangan Stabil saat Gejolak Global, Indikator Ekonomi RI Solid. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kondisi sektor jasa keuangan nasional tetap stabil dan terjaga dengan meningkatnya kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan (LJK). Salah satu faktornya indikator ekonomi Indonesia  yang solid.  

Di sisi lain, permodalan dan likuiditas sektor keuangan berada pada level yang memadai. “Kondisi tersebut menjadi modalitas penting dalam menghadapi dinamika global,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam ‘Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Maret 2023’, Senin (3/4/2023).

Mahendra mengatakan stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga meski di tengah laju pengetatan kebijakan moneter yang cepat pada Maret 2023. Padahal, kondisi gejolak global mulai menekan stabilitas sistem keuangan global, dengan bergejolaknya sistem perbankan global akibat penutupan beberapa bank di Amerika Serikat dan Eropa. 

Dalam hal ini, kata Mahendra, otoritas negara-negara tersebut telah bertindak cepat untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mencegah merambatnya penularan risiko. Di sisi lain, kinerja perekonomian global di 2023 secara umum masih resilien, hal itu tercermin dari pasar tenaga kerja AS yang masih solid dan tekanan inflasi mereda.

“Meskipun masih berada di level yang tinggi, seiring meredanya tekanan pada rantai pasok global,” ujar Mahendra.

Sementara itu, pembukaan kembali perekonomian Tiongkok berlanjut dengan kegiatan perekonomian masyarakat dan industri Tiongkok yang terus membaik. Namun demikian, pengetatan kebijakan moneter global dinilai akan terus berlanjut seiring tingkat inflasi dari sisi permintaan yang masih tinggi.

Saat terjadi dinamika perekonomian global tersebut, lanjut Mahendra, indikator perekonomian domestik kembali mencatatkan pertumbuhan solid. Neraca dagang melanjutkan surplus di Februari 2023, begitu pun dengan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang juga terus berada di zona ekspansi dalam kurun waktu 18 bulan terakhir.

Meski begitu, optimisme dan konsumsi masyarakat mencatatkan penurunan tipis. “Terkonfirmasi dari penurunan Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel yang lazim terjadi pasca Natal dan Tahun Baru,” jelas Mahendra.

(FRI)

SHARE