BANKING

Outstanding Pinjaman Fintech P2P Jabar Tembus Rp14,8 Triliun, Terbesar di RI

Arif Budianto/Kontributor 17/11/2023 10:01 WIB

Outstanding pinjaman  Fintech Peer to Peer (P2P) Lending di Jawa Barat (Jabar) hingga triwulan III-2023 mencapai Rp14,80 triliun. Terbesar secara nasional.

Outstanding Pinjaman Fintech P2P Jabar Tembus Rp14,8 Triliun, Terbesar di RI. (Foto: Arief Budianto/MNC Media)

IDXChannel - Jumlah outstanding pinjaman  Fintech Peer to Peer (P2P) Lending di Jawa Barat (Jabar) hingga triwulan III-2023 mencapai Rp14,80 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 23,38 persen secara tahunan (yoy).

Dengan jumlah tersebut, Jabar tercatat sebagai provinsi dengan outstanding pinjaman terbesar secara nasional. 

Kepala Kantor OJK Provinsi Jabar, Indarto Budiwitono mengatakan, pertumbuhan P2P lending di Jabar  mencapai Rp14,80 triliun dengan jumlah penerima sebanyak 5,56 juta rekening. Sejak didirikan, Fintech P2P Lending telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp173 triliun kepada penerima pinjaman di Jawa Barat.

“Adapun TDP (Tingkat Wanprestasi) masih terjaga pada level 3,70 persen,” jelas dia pada media update di Bandung, Kamis (16/11/2023). 

Lebih lanjut, dia mengatakan, OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Barat sampai dengan September 2023 tetap terjaga dan resilien dengan kinerja keuangan yang bertumbuh dan indikator prudensial seperti likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global. 

Kinerja keuangan Jabar per  September 2023, kredit atau pembiayaan perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 6,85 persen yoy (Agustus 2023: 7,41 persen yoy) menjadi Rp594,95 triliun. Pertumbuhan tertinggi di sektor listrik, gas, dan air (66,30 persen yoy), jasa pendidikan (40,00 persen yoy), sosial budaya & hiburan (36,70 persen yoy), jasa kesehatan (18,53 persen yoy) serta real estate persewaan dan jasa perusahaan (17,50 persen yoy). 

“Sementara dari perolehan market share, kepemilikan rumah tinggal masih mencatatkan porsi tertinggi sebesar 26,40 persen, diikuti perdagangan 18,50 persen dan pembiayaan multiguna 17,60 persen,” katanya. 

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Jawa Barat pada September 2023 bertumbuh sebesar 3,66 persen yoy (Agustus 2023: 2,97 persen yoy) menjadi sebesar Rp652,97 triliun. Di mana porsi tertinggi pada tabungan sebesar 45,90 persen, diikuti deposito 33,70 persen dan giro sebesar 19,50 persen.

OJK mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas. Likuiditas industri perbankan Jawa Barat pada September 2023 dalam level yang memadai dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 91,11 persen (Agustus 2023: 90,98 persen).  Sementara kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,49 persen (Agustus 2023: 3,63 persen).

(FRI)

SHARE