BANKING

Pandemi Berakhir, Industri Asuransi RI Ketar Ketir?

Viola Triamanda/MPI 21/06/2023 08:55 WIB

Bagaimana dengan nasib industri asuransi di Tanah Air pasca status pandemi Covid-19 dicabut?

Pandemi Berakhir, Industri Asuransi RI Ketar Ketir? (Foto MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan transisi dari pandemi Covid-19 menuju ke endemi pada akhir Juni 2023. Lalu bagaimana dengan nasib industri asuransi di Tanah Air pasca status pandemi dicabut?

COO Sunday Ins Indonesia, Ivan Ryadi memproyeksikan industri asuransi di Indonesia akan mengalami pertumbuhan seiring dengan dimulainya fase endemi. 

Menurutnya, proyeksi peningkatan nasabah asuransi ini diperkuat oleh meningkatnya kesadaran masyarakat atas pentingnya asuransi kesehatan di masa pandemi Covid 19 lalu.

"Setelah pandemi memang masyarakat umum sudah mulai aware dengan kesehatan, at least mereka sadar kalau asuransi kesehatan itu penting," jelasnya kepada MPI, Selasa (20/06/2023).

Hanya saja, Ivan menjelaskan, tantangan terbesar industri asuransi saat ini adalah stigma negatif masyarakat mengenai asuransi. 

"Karena banyak dari masyarakat yang masih berpikiran bahwa asuransi itu sesuatu yang menakutkan dengan proses klaim yang ribet dan penuh tantangan," terang dia. 

Kendati demikian, kata Ivan, stigma negatif ini dapat dikikis dengan adanya penerapan teknologi AI di industri asuransi yang dapat mewujudkan kemudahan dalam proses klaim asuransi. 

Sebagai informasi, Sunday Indonesia, platform full-stack insurtech kini sedang mengembangkan fitur terbaru berbasis teknologi artificial intelligence (AI) bernama Doctor AI ke dalam platform asuransi karyawan perusahaan mereka, Jolly.

“Saat ini penerapan Doctor AI di dalam aplikasi Jolly sedang kami kembangkan dan khusus untuk pelanggan asuransi B2B (Business to Business) atau perusahaan. Sehingga karyawan dari perusahaan pelanggan Sunday, bisa mendapatkan diagnosa awal penyakit berdasarkan gejalanya," ujar Ivan beberapa waktu lalu. 

"Dari situ, karyawan perusahaan bisa lebih efisien dalam memutuskan apakah harus pergi ke klinik atau rumah sakit, atau cukup perawatan di rumah melalui layanan telemedis," tandasnya.

(FAY)

SHARE