BANKING

Pembiayaan Berkelanjutan BSI (BRIS) Tumbuh 19,3 Persen Jadi Rp72,8 Triliun

Kunthi Fahmar Sandy 14/09/2025 09:57 WIB

Pembiayaan berkelanjutan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) unaudited mencapai Rp72,8 triliun, tumbuh 19,3 persen year on year (YOY) pada Juni 2025.

Pembiayaan Berkelanjutan BSI (BRIS) Tumbuh 19,3 Persen Jadi Rp72,8 Triliun (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Pembiayaan berkelanjutan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) unaudited mencapai Rp72,8 triliun, tumbuh 19,3 persen year on year (YOY) pada Juni 2025. 

Pembiayaan ESG terdiri atas kategori green financing Rp15,3 Triliun tumbuh 14,5 persen year on year (YOY), dan sosial financing sebesar Rp57,5 Triliun tumbuh 20,6 persen YOY. 

Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan penyaluran green financing didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, eco efficient, dan energi terbarukan. Selain itu, BSI juga aktif menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik.

Anggoro menegaskan, percepatan pembiayaan berkelanjutan menjadi pendukung bagi tercapainya pembangunan nasional yang berkelanjutan.

"Hal ini merupakan bagian strategis Bank sebagai agen perubahan dalam bisnis berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, memastikan pertumbuhan ekonomi yang merata, menjaga daya saing nasional, serta memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global," ujarnya Minggu (14/9/2025).

Dari sisi green zakat, BSI aktif dalam kampanye green zakat framework bersama dengan Baznas dan UNDP dengan tujuan mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG dalam implementasi zakat. Dalam konsep ini zakat menjadi tools yang sangat kuat untuk penjagaan lingkungan termasuk perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan. 

Terkait implementasi Green Zakat, BSI telah menghadirkan program  Desa BSI yang dilengkapi dengan fasilitas panel surya sebagai sumber energi terbarukan yang dipergunakan untuk kegiatan operasional Desa BSI. 

Program ini berhasil memberikan dampak ekonomi bagi para mustahik sekaligus mewujudkan keberlanjutan lingkungan dan membuktikan bahwa zakat dapat menjadi instrumen pemberdayaan sosial, ekonomi, sekaligus ekologis.

Hingga Mei 2025, perseroan menyalurkan zakat sebesar Rp65,6 miliar year to date (YTD). Berbagai fokus bidang penyaluran yaitu Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Kemanusiaan, dan Dakwah/Advokasi dengan total penerima manfaat mencapai 240.075 orang.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE