BANKING

Pemilu RI Beda dari AS, Bisa Jadi Modal Stabilitas Industri Jasa Keuangan

Anggie Ariesta 20/02/2024 13:40 WIB

Oleh karena itu, lanjut Mahendra, harus menggunakan hal ini sebagai modal pembangunan perekonomian nasional dan stabilitas industri jasa keuangan.

Pemilu RI Beda dari AS, Bisa Jadi Modal Stabilitas Industri Jasa Keuangan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, Indonesia merupakan negara demokrasi presidensial terbesar di dunia.

Oleh karena itu, lanjut Mahendra, harus menggunakan hal ini sebagai modal pembangunan perekonomian nasional dan stabilitas industri jasa keuangan.

"Harapan kita semua Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden beserta seluruh Kabinet Indonesia Maju, DPR, DPD dan seluruh lembaga negara dan masyarakat Indonesia menjadikan momentum luar biasa itu untuk berlari cepat menuju garis finish gemilang di penghujung presidensi Bapak Presiden dan masa tugas lembaga legislatif periode saat ini," jelas Mahendra dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Sebab, menurut dia, Indonesia tidak dalam keadaan wait and see seperti yang kerap didengungkan sebelum Pemilu 2024.

Dia menerangkan, perekonomian dunia pada 2024 diawali dengan optimisme pasar bahwa berbagai kebijakan yang dilakukan telah menurunkan ketidakpastian.

"Sehingga perekonomian global diperkirakan terhindar dari resesi, namun berbagai down side risk masih mewarnai pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Mahendra menambahkan, Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari 2024 kemarin merupakan kali kelima setelah era reformasi. Ada 204,8 juta pemilih terdaftar dan time out 80% atau 164 juta pemilih yang jauh lebih besar daripada jumlah pemilih Pilpres di negara manapun di dunia.

Dengan begitu, kata dia, Indonesia bukan lagi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Namun, negara demokrasi presidensial terbesar di dunia.

"Selain itu, Pilpres di Indonesia dilakukan secara terbuka dan langsung, dibandingkan Amerika Serikat yang dilakukan dengan perwakilan setiap negara bagian," kata Mahendra.

(YNA)

SHARE