BANKING

Penyaluran Kredit di Sumut Terkontraksi, Ini Penyebabnya

Wahyudi Aulia Siregar 25/06/2023 00:24 WIB

di sisi lain, kredit konsumsi menunjukkan peningkatan dari April 2023 menjadi sebesar 7,47 persen (yoy) pada Mei 2023.

Penyaluran Kredit di Sumut Terkontraksi, Ini Penyebabnya (foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya perlambatan terhadap kinerja penyaluran kredit perbankan di wilayah Sumatera Utara pada Mei 2023 lalu.

Tren perlambatan bahkan telah mulai terjadi sejak April 2023, di mana penyaluran kredit secara umum di Sumut tercatat minus 0,87 persen, yang kemudian membengkak menjadi minus 2,4 persen (yoy) pada bulan Mei.

Menurut Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara, Ibrahim, kredit modal kerja dan kredit investasi masih tumbuh melambat sejalan dengan permintaan akan kredit yang masih rendah.

Namun, di sisi lain, kredit konsumsi menunjukkan peningkatan dari April 2023 menjadi sebesar 7,47 persen (yoy) pada Mei 2023. 

"Dari sisi sektoral, penyaluran kredit pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) masih mencatatkan pertumbuhan positif. Di satu sisi, kredit ke sektor Pertanian, Industri Pengolahan dan Konstruksi masih terbatas," ujar Ibrahim, dalam Bincang Bareng Media Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara, di Sabang, Sabtu (24/6/2023).

Pada April 2023, Ibrahim menjelaskan, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) NPL kredit perbankan di Sumatera Utara tetap terjaga di level 2,53 persen.

Dari sisi penggunaan, risiko kredit mengalami sedikit kenaikan namun masih berada pada level terjaga pada kredit konsumsi dan kredit investasi. 

Sementara dari sisi sektoral, kenaikan tersebut juga terjadi pada sektor pertanian, PBE, dan konstruksi.

Meski demikian, kenaikan risiko kredit tertahan oleh penurunan kredit modal kerja (dari sisi penggunaan) dan penurunan kredit industri pengolahan (dari sisi sektoral). 

"Tetap terjaganya risiko kredit disertai dengan penurunan kredit restrukturisasi serta terjaganya risiko kredit likuiditas di level nasional dengan rasio AL/DPK nasional sebesar 26,58 persen," tegas Ibrahim. (TSA)

SHARE