BANKING

Penyaluran Kredit di Sumut Turun 2,4 Persen Imbas Rendahnya Harga CPO

Wahyudi Aulia Siregar 17/07/2023 18:05 WIB

OJK mencatat realisasi penyaluran kredit perbankan di Sumut hingga Mei 2023 mencapai Rp 258,66 triliun, turun 2,4% imbas rendahnya harga CPO.

Penyaluran Kredit di Sumut Turun 2,4 Persen Imbas Rendahnya Harga CPO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara mencatat realisasi penyaluran kredit perbankan di Sumatera Utara (Sumut) hingga Mei 2023 mencapai Rp 258,66 triliun. Angka tersebut turun 2,4 persen jika dibandingkan realisasi tahun lalu. 

"Perbankan Sumatera Utara terpantau tetap resilien dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai meskipun fungsi intermediasi bertumbuh terbatas. Hingga Mei 2023, total kredit perbankan di Sumatera Utara mencapai Rp248,66 triliun atau terkontraksi -2,40 persen yoy," kata Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara, Bambang Mukti Riyadi, Senin (17/7/2023). 

Bambang menyebut penyaluran kredit Perbankan di Sumatera Utara didominasi oleh kredit produktif sebesar 71,22 persen dengan pertumbuhan -5,89 persen (yoy). Terbatasnya pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh penyaluran kredit sektor kelapa sawit (perkebunan dan pengolahan) yang termoderasi sepanjang tahun 2023.

Sementara kredit sawit memiliki porsi cukup signifikan terhadap terhadap kredit produktif Sumatera Utara atau 37,49 persen.

"Ini dipengaruhi oleh menurunnya harga crude palm oil (CPO) di pasar global akibat rendahnya permintaan dari negara lain dan  terganggunya produksi tandan buah segar kelapa sawit akibat pengaruh cuaca ekstrim di awal tahun,” kata Bambang. 

Dalam mendukung pembiayaan dan meningkatkan kualitas industri kelapa sawit di Sumatera Utara, kata Bambang, OJK bersama dengan Bank Sumut dan Himbara melakukan business matching untuk potensi kerja sama antara petani kelapa sawit, perusahaan sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK). 

"Kita harap dengan business matching ini, pertumbuhan akan kembali membaik," ujarnya.

(FRI)

SHARE