Penyaluran Kredit UMKM RI Baru 21 Persen, Tertinggal Jauh dari Korsel dan India
Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengeluhkan pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang masih rendah.
IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengeluhkan pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang masih rendah.
Teten mengatakan penyaluran kredit perbankan ke UMKM saat ini masih 21 persen, jauh dari penyaluran kredit UMKM di negara-negara lain seperti Korea Selatan yang sudah menyentuh 80 persen. Kemudian, Jepang dan India yang lebih dari 60 persen.
Padahal, kata Teten, sektor UMKM di Indonesia telah menyumbang tenaga kerja paling banyak di Indonesia. Namun pembiayaan dari perbankan ke UMKM lebih rendah dibandingkan ke korporasi.
"Kredit perbankan baru 21 persen. Jadi UMKM di suruh menyediakan lapangan kerja, tapi harus ngurus sendiri pembiayaannya. Minjem ke mertua, ke rentenir. Nah ini harus dibenahi. Apalagi mau menuju ke Indonesia maju," kata Teten dalam acara Refleksi 2023 dan Outlook 2024 di Smesco, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Teten mengatakan pihaknya kini terus mendorong untuk memberi kemudahan pada pelaku UMKM melalui credit scoring.
Meskipun saat ini UMKM sudah dapat mengikuti program kredit rakyat (KUR) sebanyak Rp100 juta.
"Tapi marketnya tetep masih diminta agunan, ini yang kita ingin kembangkan terus kita bahas, perlu ada perubahan penyaluran kredit perbankan untuk UMKM tidak lagi pake agunan. UMKM ini gak punya aset, sehingga kami usulkan menggunakan kredit scoring, jadi prospektif bisnis harus diliat," pungkasnya. (NIA)