BANKING

Penyaluran KUR Mandiri (BMRI) Capai Rp20,19 Triliun per Mei 2025

Kunthi Fahmar Sandy 01/07/2025 15:41 WIB

Penyaluran KUR tersebut setara 52,45 persen dari target KUR Bank Mandiri pada 2025 senilai Rp38,5 triliun

Penyaluran KUR Mandiri (BMRI) Capai Rp20,19 Triliun per Mei 2025 (FOTO:Dok BMRI)

IDXChannel - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat penyaluran pembiayaan KUR sebesar Rp20,19 triliun kepada lebih dari 173.000 pelaku usaha di seluruh Indonesia hingga akhir Mei 2025. 

Penyaluran ini menjadi wujud nyata sinergi antara Bank Mandiri dengan pemerintah dalam mendukung sektor produktif seperti pertanian, perikanan, jasa produksi, hingga industri pengolahan. Langkah ini tidak hanya membuka akses permodalan yang inklusif, tetapi juga menjadi katalis dalam menciptakan lapangan kerja dan menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penyaluran KUR tersebut setara 52,45 persen dari target KUR Bank Mandiri pada 2025 senilai Rp38,5 triliun. Melalui program KUR, bank bersandi saham BMRI ini ingin memastikan pelaku UMKM memiliki modal untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mereka.

 “Ini adalah bagian dari strategi berkelanjutan untuk membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh dan mandiri. Oleh sebab itu, penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Mei  2025 masih didominasi oleh sektor produksi dengan 60,71 persen atau sebesar Rp12,26 triliun,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Selasa (1/7/2025). 

Dari jumlah tersebut, sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional  disalurkan sebesar Rp6,17 triliun atau 30,56 persen, sektor jasa produksi menyerap 21,23 persen senilai Rp4,28 triliun, sektor industri pengolahan 7,56 persen sebesar Rp1,52 triliun, dan sektor perikanan 1,31 persen atau Rp264 miliar. 

Dalam mempercepat penyaluran KUR, Bank Mandiri mengadopsi pendekatan berbasis ekosistem yang lebih inklusif dan berorientasi pada penguatan sektor produksi unggulan di berbagai wilayah. Sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale menjadi bagian dari strategi closed-loop yang diterapkan untuk mengoptimalkan value chain, sehingga UMKM dapat berkembang lebih pesat dengan akses pasar yang lebih luas.

Selain itu, sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank Mandiri menyediakan layanan digitalisasi transaksi keuangan untuk mendukung UMKM naik kelas melalui Livin Merchant dengan kemudahan onboarding, fleksibilitas penerimaan pembayaran dan tanpa biaya langganan. 

Aplikasi ini memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM. Adapun per akhir 31 Mei 2025, user Livin' Merchant untuk pelaku UMKM telah mencapai 2,7 juta merchant atau naik 35 persen secara year on year (yoy).

Livin’ Merchant dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales) yang langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS yang dapat discan oleh pembeli menggunakan rekening bank manapun maupun e-wallet apapun. Bank Mandiri terus memperluas akses pembiayaan melalui program referral yang diikuti edukasi layanan dan transaksi keuangan  melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri) yang terdapat di ekosistem bisnis pelaku UMKM. 

"Dengan dukungan yang berkelanjutan serta kolaborasi erat dengan pemerintah dan berbagai pihak serta inisiatif digitalisasi UMKM, kami memastikan bahwa KUR dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian. Kami percaya bahwa UMKM yang kuat akan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE