BANKING

Perbankan Australia Optimis Kuat di Tengah Ketegangan Pasar Keuangan Global

Kunthi Fahmar Sandy 21/03/2023 07:12 WIB

Volatilitas di pasar keuangan Australia telah meningkat namun pasar masih berfungsi.

Perbankan Australia Optimis Kuat di Tengah Ketegangan Pasar Keuangan Global (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Perbankan di negara Australia optimis lebih kuat di tengah ketegangan pasar keuangan global setelah runtuhnya Silicon Valley Bank awal bulan ini karena memiliki modal dan likuiditas di atas Otoritas Regulasi Prudensial Australia.

"Volatilitas di pasar keuangan Australia telah meningkat namun pasar masih berfungsi. Bahkan jika pasar tetap tegang untuk sementara waktu, penerbitan [obligasi] bank-bank Australia akan terus mendapatkan keuntungan dari kekuatan neraca keuangan mereka,” ucap Kent dalam komentar publik pertama RBA melalui melalui laman The Guardian, Senin (20/03/2023).

Federal Reserve AS, Bank of England, dan empat bank sentral lainnya turut melakukan intervensi untuk meningkatkan likuiditas di pasar swap dollar AS. Namun, di satu sisi proporsi pinjaman dengan suku bunga tetap lebih lebih daripada biasanya selama periode pandemi Covid dengan suku bunga rendah sehingga banyak penabung yang telah membangun buffer besar.

"Ini berarti bahwa kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk melihat dampak penuh dari suku bunga yang lebih tinggi pada arus kas rumah tangga dan pengeluaran rumah tangga," ucap Kent.

RBA memiliki target untuk menurunkan tingkat inflasi yang telah mencapai level tertinggi selama tiga dekade dengan indeks harga konsumen yang berada di level tahunan 7,8% di kuartal Desember menjadi 2%-3% seiring waktu.

Selain itu, para investor akhir-akhir ini juga menurunkan ekspektasi mereka mengenai penambahan suku bunga acuannya oleh RBA yang telah mencapai 10 kali menjadi 3,6%.

Kent kembali mengatakan kombinasi dari penundaan peralihan dari pinjaman rumah dengan suku bunga tetap ke suku bunga variabel dan persaingan ekstra di antara para pemberi pinjaman berarti hanya sekitar dua pertiga dari 350 basis poin kenaikan RBA sejak bulan Mei lalu yang telah diteruskan kepada para peminjam.

Mengutip dari laman The Guardian, Minggu (19/03/2023), sekitar 590.000 pinjaman, yang merupakan sekitar 10% dari nilai seluruh pinjaman, dihapuskan dari suku bunga tetap tahun lalu. Sementara itu, setengah dari sisa pinjaman dengan suku bunga tetap atau sekitar 880.000 pinjaman akan beralih ke suku bunga variabel selama tahun 2023.

"Saya menduga banyak peminjam dengan suku bunga tetap tidak menyesuaikan pengeluaran mereka terlebih dahulu, melainkan menunggu sampai mereka beralih ke suku bunga yang lebih tinggi, bahkan mereka yang lebih berwawasan ke depan cenderung melakukan penyesuaian moderat pada awalnya, dengan penyesuaian lebih lanjut diperlukan pada saat peralihan," ucap Kent melalui laman The Guardian, Minggu (19/03/2023).

Menurut RBA, peminjam dengan suku bunga variabel dengan pendapatan lebih rendah menambahkan rata-rata USD17.000 untuk buffer dalam rekening offset dan redraw selama tiga tahun terakhir dengan perbandingan, peminjam dengan pendapatan tertinggi mengumpulkan rata-rata USD39.000.

Namun, mereka yang berpenghasilan lebih rendah bekerja untuk melunasi saldo pinjaman rata-rata sebesar USD230.000, dibandingkan dengan USD575.000 untuk peminjam yang berpenghasilan lebih tinggi, rasio yang serupa dengan ukuran buffer.

"Satu peringatan terakhir adalah bahwa, bahkan di dalam kuartil pendapatan, rata-rata tersebut miring karena beberapa peminjam mengumpulkan saldo yang jauh lebih besar daripada yang lain," kata Kent.

Sementara itu, Australia hanya sedikit menggunakan pengaturan swap dollar AS selama Krisis Keuangan Global dengan kekuatan relatif bank-bank Australia, Guardian Australia memahami bahwa RBA tidak terlalu tertarik untuk bergabung dengan upaya global semalam.

Saham-saham Australia memangkas kerugian awal menjadi sekitar 0,25% lebih rendah untuk hari ini dalam perdagangan baru-baru ini. Saham-saham bank juga telah memangkas kerugian dengan pengecualian utama Macquarie dengan nilai saham turun lebih dari 2,2%.

(Penulis Fidya Damayanti magang)

 

(SAN)

SHARE