BANKING

Peringati Hari Kartini, BI Fokus Berdayakan UMKM Perempuan

Eka Setiawan/Kontri 21/04/2024 14:59 WIB

Bank Indonesia (BI) terus mendorong pemberdayaan perempuan untuk akses ekonomi.

Peringati Hari Kartini, BI Fokus Berdayakan UMKM Perempuan (foto eka setiawan)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) terus mendorong pemberdayaan perempuan untuk akses ekonomi. Salah satunya  berkontribusi menyelesaikan isu-isu krusial perempuan saat ini, mulai dari pendidikan, pengasuhan anak, kekerasan, perkawinan anak yang hulunya adalah kemiskinan.

“Pemberdayaan wanita, perempuan, kami BI terus berusaha melakukan pemberdayaan, khususnya untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Kenapa UMKM? Karena dari 65 juta UMKM, khususnya mikro dan kecil, itu 60 persennya wanita (pemilik dan pengelola),” kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti usai Puncak Peringatan Hari Kartini ke-145 di Kompleks Museum Kartini, Kabupaten Rembang, Minggu (21/4).

Dia menyebut, berdasarkan Global Women Indeks World Economics Forum 2023, Indonesia masih menduduki peringkat ke-87 tentang kesetaraan perempuan.

“Tetapi dibandingkan tahun sebelumnya sudah meningkat, dari ranking 92 menjadi 87,” lanjutnya.  

Komponen perhitungannya ada empat, yakni pendidikan, kesehatan, akses terhadap ekonomi, akses dan partisipasi wanita dalam politik dan pemerintahan. Pada akses kesehatan dan pendidikan, perempuan sudah hampir setara. 

Bahkan, diakui Destry, pada sektor pendidikan, perempuan lebih banyak yang menjadi sarjana (S1) dibandingkan pria.

“Kesehatan juga hampir setara, karena skornya sudah 0,97 sekian. Tapi untuk akses ekonomi dan politik pemerintahan, kita (keterlibatan perempuan) masih sangat kurang sekali. Maka dari itu, kami berusaha berdayakan perempuan, salah satunya untuk UMKM,” sambungnya.  

Destry menyebut, perempuan punya potensi di setiap bidang dan semangat RA Kartini harus bisa menjadi pendorong agar perempuan di Indonesia tidak mudah menyerah dan putus asa mengejar cita-cita. 

Dia juga mencontohkan angka partisipasi angkatan kerja perempuan di Jateng dan di Kabupaten Rembang lebih tinggi daripada pria.  

“Kalau bicara masalah gender, mungkin kalau di abad 21 itu heboh di seluruh dunia. Tapi RA Kartini sejak abad 19 sudah bicara masalah gender, kesetaraan pria dan wanita. Kita sebagai bangsa dan negara Indonesia, bangga punya pejuang luar biasa RA Kartini,” ungkap dia.  

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyebut RA Kartini dijadikan sebagai pendorong untuk menyelesaikan berbagai persoalan kompleks perempuan saat ini.

“Permasalahan kompleks, bicara isu, pendidikan, pengasuhan anak, kekerasan dan perkawinan anak hulunya adalah kemiskinan bisa diminimalisir,” paparnya. 

Peringatan Hari Kartini ke-145 ini, kata Bintang, menjadi motivasi dan inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk bisa berjuang dan menentukan nasibnya sendiri. Perjuangan RA Kartini memperjuangkan kesetaraan dan keluar dari belenggu patriarki jadi bisa jadi semangat.

“Perempuan harus berdaya secara ekonomi. Sinergi dan kolaborasi, kerja sama jadi kekuatan selesaikan persoalan perempuan,” tukasnya.

(FAY)

SHARE