Profil Adrian Gunadi, CEO Investree yang Resign Pasca Gugatan Investor dan Kredit Macet
CEO Investree Adrian Gunadi mengajukan pengunduran diri di tengah gugatan investor terkait wanprestasi dan tingginya angka kredit macet.
IDXChannel—Profil Adrian Gunadi menarik untuk diulas. Ia adalah pendiri sekaligus CEO PT Investree Radhika Jaya atau Investree, perusahaan peer to peer landing yang mengelola wadah pendanaan antara investor dengan penerima pinjaman.
Investree merupakan salah satu pioneer P2P lending, yang mayoritas penerima pinjamannya adalah pelaku usaha UMKM. Selama beberapa waktu terakhir, Investree mulai menghadapi tingkat kredit macet yang tinggi.
Tingkat Wanprestasi 90 (TWP) Investree sampai dengan pertengahan Januari mencapai 12,58%, melebihi ambang batas yang ditetapkan OJK sebesar 5%. Terkait TWP90 melebihi batas ini, OJK telah menjatuhkan sanksi administratif.
Belum sampai situ, sebanyak 16 investor juga melayangkan gugatan terkait gagal bayar untuk Investree. Gugatan itu tercatat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terdaftar pada 11 Januari 2024.
Di tengah perkara dan tantangan yang dihadapi Investree, Adrian Gunadi dikabarkan mengundurkan diri dari perusahaan. Kabar ini pertama kali ditayangkan oleh DealstreetAsia pada 30 Januari 2024.
Adrian dikabarkan menyerahkan surat pengunduran diri ke pihak dewan. Pengunduran diri itu juga telah disetujui oleh pemegang saham mayoritas dari posisinya. Pemberhentian Adrian efektif mulai hari ini (31/1).
Bagaimana profil Adrian Gunadi sosok dibalik pendirian Investree?
Profil Adrian Gunadi, CEO Investree yang Berhenti dari Jabatan
Investree adalah salah satu P2P lending yang pertama kali hadir di Indonesia. Didirikan untuk memperluas cakupan layanan keuangan non bank, terutama untuk debitur-debitur yang selama ini tidak dapat menjangkau pembiayaan dari bank.
Melansir laman resmi LinkedIn-nya, Adrian Gunadi merupakan lulusan Universitas Indonesia jurusan akuntansi. Ia melanjutkan pendidikannya di Rotterdam School of Management di Erasmus University. Adrian mengambil studi Finance and Financial Management Services.
Adrian pertama kali bekerja di Citibank selama empat tahun sebagai Cash and Trade Product Manager. Ia lantas melanjutkan kariernya di Standard Chartered Bank UAE (Dubai) sebagai Product Structuring.
Kemudian Adrian berpindah ke Permata Bank pada 2007 sampai dengan 2009, di sana ia menjabat sebagai Head of Shariah Banking. Selanjutnya ia bekerja di Bank Muamalat sebagai Managing Director Retail Banking selama enam tahun, yakni sejak 2009-2015.
Barulah pada Oktober 2015 Adrian mendirikan Investree bersama rekannya Amir Amiruddin. Investree menjadi salah satu P2P lending yang pertama kali beroperasi di Indonesia.
Itulah kisah singkat tentang profil Adrian Gunadi, CEO Investree yang mengundurkan diri. (NKK)