BANKING

Restrukturisasi Pemegang Polis Rampung, Kapan Jiwasraya Ditutup?

Suparjo Ramalan 09/01/2024 19:30 WIB

Hal tersebut menyusul rampungnya restrukturisasi eks pemegang polis ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) pada Desember 2023 lalu.

Restrukturisasi Pemegang Polis Rampung, Kapan Jiwasraya Ditutup? Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Jiwasraya (Persero) akan dilikuidasi alias dibubarkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut menyusul rampungnya restrukturisasi eks pemegang polis ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) pada Desember 2023 lalu.

Rencana likuidasi Jiwasraya dikonfirmasi oleh Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG), Hexana Tri Sasongko. Dia menyebut setelah peralihan polis perusahaan ke IFG Life, maka pembubaran akan dilakukan. 

Kendati begitu, penutupan operasional Jiwasraya tetap didasarkan pada skema, konsep, dan perhitungannya sendiri. Sehingga, Hexana belum dapat mengkonfirmasi waktu eksekusi likuidasinya. 

"Perhitungannya dengan Jiwasraya. Tentu ada skemanya, ada perhitungannya, konsepnya ke situ (likuidasi). Tapi yang kita selesaikan sekarang adalah bagaimana menyelamatkan polis-polis bagi mereka yang menyetujui restrukturisasi,” ungkap Hexana saat ditemui wartawan di Kementerian BUMN, Selasa (9/1/2024). 

Terkait aset perseroan masih dalam proses perhitungan dan akan dibuat neraca penutupan nantinya. Aksi ini sembari menunggu pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,56 triliun pada kuartal I/2024. 

"Enggak, masih belum, nanti kan ada neraca penutupan, tapi masih menyelesaikan dulu, transfer polis selesai dulu. PMN-kan belum turun juga, PMN 2024 turunnya kuartal I (2024),” beber dia.

Program penyelamatan polis Asuransi Jiwasraya telah selesai. Namun, ada 900 eks nasabah atau pemegang polis menolak mengikuti restrukturisasi Jiwasraya. Sementara, 99,7 persen dari total eks nasabah menyetujui atau mengikuti pengalihan polis dari Jiwasraya ke IFG Life.

Hexana mengatakan, nilai polis dari 900 eks nasabah Jiwasraya yang menolak restrukturisasi mencapai Rp188 miliar. “Yang gak ikut totalnya Rp188 miliar, nilai polisnya orangnya hampir 900-an,” ucap dia. (NIA)

SHARE