BANKING

Siap Naikkan Suku Bunga, Ini Yang Ditunggu Bank Indonesia

Taufan Sukma/IDX Channel 13/07/2022 10:53 WIB

Salah satu tolok ukur yang digunakan BI adalah tanda-tanda inflasi inti yang terdeteksi lebih tinggi.

Siap Naikkan Suku Bunga, Ini Yang Ditunggu Bank Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyatakan siap melakukan penyesuaian tingkat suku bunga acuan jika situasi dan kondisi perekonomian domestik dianggap memang membutuhkan kebijakan tersebut.

Salah satu tolok ukur yang digunakan BI adalah tanda-tanda inflasi inti yang terdeteksi lebih tinggi, sehingga akan tetap mewaspadai tekanan inflasi dan dampaknya terhadap ekspektasi inflasi.

"BI siap untuk menaikkan tingkat suku bunga bila memang tanda-tanda inflasi inti terdeteksi lebih tinggi," ujar Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022, dengan tajuk Central Bank Policy Mix for Stability and Economic Recovery, di Bali, Rabu (13/7/2022).

Juda mengakui, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) memang terpantau mulai meningkat, yang didorong oleh tekanan dari sisi penawaran seiring kenaikan sejumlah harga komoditas internasional. Namun menurut Juda, posisi inflasi inti sejauh ini masih tetap dalam target kisaran BI, yaitu dalam rentang dua hingga empat persen.

Seementara, inflasi harga bergejolak juga meningkat, terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan global dan kendala sisi penawaran yang disebabkan oleh cuaca buruk. Inflasi harga yang diatur pemerintah juga tetap tinggi, yang dipengaruhi oleh harga tiket pesawat dan juga energi.

"Kita bisa lihat peningkatan inflasi memang terjadi di seluruh dunia. Harga pangan dan energi menuju rekor tertinggi, sehingga memukul standar hidup di seluruh dunia," tutur Juda.

Strategi pengetatan kebijakan moneter yang agresif di beberapa negara maju disebut Juda juga berpengaruh pada pengetatan kondisi keuangan global, sehingga memicu volatilitas dalam beberapa waktu terakhir.

Karenanya, dikatakan Juda, BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, serta instansi terkait lewat Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

"Koordinasi terus dilakukan untuk mengelola tekanan inflasi di sisi penawaran dan meningkatkan produksi. Termasuk juga koordinasi kebijakan moneter dan fiskal dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung proses pemulihan ekonomi nasional," tegas Juda. (TSA)

SHARE