BANKING

Silicon Valey Bank Hadapi Masalah Finansial, Pelaku Startup AS Ketar-ketir

Maulina Ulfa - Riset 10/03/2023 16:44 WIB

Bank venture capital, SVB Financial Group (SIVB.O) dikabarkan menjual saham senilai USD1,75 miliar pada Rabu (8/3) untuk menopang neraca keuangan perusahaan.

Silicon Valey Bank Hadapi Masalah Finansial, Pelaku Startup AS Ketar-ketir. (Ilustrasi)

IDXChannel - Kabar kurang mengenakkan datang dari Sillicon Valey, Amerika Serikat (AS). Bank venture capital, SVB Financial Group (SIVB.O) dikabarkan menjual saham senilai USD1,75 miliar pada Rabu (8/3) untuk menopang neraca keuangan perusahaan.

Dalam prospektus investor, SVB menjelaskan, pihaknya membutuhkan dana untuk menutup kebocoran keuangan USD1,8 miliar yang disebabkan oleh penjualan portofolio obligasi yang merugi senilai USD21 miliar.

Portofolio mereka bahkan menghasilkan pengembalian rata-rata 1,79%, jauh di bawah hasil Treasury 10-tahun saat ini sekitar 3,9%.

Sebagai informasi, Silicon Valley Bank (AS) adalah bank komersial AS dan masuk dalam daftar bank terbesar di negeri Paman Sam. SB merupakan bank terbesar di Silicon Valley berdasarkan simpanan lokal dan merupakan anak perusahaan dari SVB Financial Group.

Strategi utama bank adalah mengumpulkan simpanan dari bisnis yang dibiayai melalui modal ventura. Bank ini kemudian berkembang menjadi pemodal ventura perbankan dan pembiayaan mandiri untuk perusahaan rintisan atau startup.

Perusahaan ini berfokus pada pemberian pinjamhan kepada perusahaan teknologi, menyediakan berbagai layanan untuk modal ventura, pembiayaan berbasis pendapatan, dan perusahaan ekuitas swasta yang berinvestasi dalam teknologi dan bioteknologi, dan juga pada layanan perbankan swasta untuk individu berpenghasilan tinggi, di Silicon Valley.

Selain mengambil simpanan dan memberikan pinjaman, SVB juga mengoperasikan modal ventura dan ekuitas swasta yang terkadang berinvestasi di klien perbankan komersial perusahaan.

Risiko Meluas

Saham perusahaan jatuh ke level terendah sejak 2016, dan setelah penutupan pasar Kamis, (9/3), saham turun lagi 26% dalam perdagangan yang diperpanjang. Ini kian menyebabkan sahamnya ambruk lebih 60% pada hari ini dan berkontribusi terhada hilangnya valuasi lebih dari USD80 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sang CEO, Gregory Becker, telah berusaha menenangkan klien pada Jumat (10/3) untuk meyakinkan bahwa uang mereka di bank tersebut aman, mengutip Reuters.

Investor di saham SVB saat ini juga mencemaskan apakah peningkatan modal melalui aksi jual akan cukup mengingat kinerja perusahaan startup penerima investasi SVB yang memburuk akhir-akhir ini.

Beberapa pelaku startup juga telah menyerukan kepada para CEO mereka untuk menarik uang dari SVB sebagai tindakan pencegahan. Salah satunya adalah pendiri Founders Fund, Peter Thiel dikutip Reuters, Jumat (10/3).

Salah satu startup yang berbasis di San Francisco mengatakan kepada Reuters bahwa mereka berhasil mentransfer semua dana mereka dari SVB pada Kamis sore, (9/3) dan dana tersebut telah muncul di rekening bank mereka yang lain sebagai transfer masuk yang "tertunda" pada pukul 16:00 Waktu Pasifik.

SVB tidak menanggapi beberapa permintaan komentar terkait hal ini.

Sebagai informasi, SVB adalah mitra perbankan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan Sillicon Valley dan terdaftar di pasar saham pada tahun lalu.

"Sementara klien membakar kas lebih lanjut di bulan Februari, menghasilkan simpanan yang lebih rendah dari perkiraan," kata Becker dalam sebuah surat kepada investor dikutip Reuters.

Terhambatnya pendanaan kepada para startup adalah dampak dari kenaikan biaya pinjaman yang terus-menerus akibat sikap hawkish The Federal Reserve (The Fed) selama setahun terakhir serta kenaikan inflasi.

Gejolak SVB meningkatkan kekhawatiran investor tentang risiko yang lebih luas di sektor tekno pada tahun ini.

Bank-bank besar AS juga terpukul, dengan Wells Fargo & Co (WFC.N) turun 6,12%, JPMorgan Chase & Co (JPM.N) turun 5,4%, Bank of America Corp (BAC.N) turun 6,23% dan Citigroup Inc ( C.N) 4,14%. (Lihat grafik di bawah ini.)

Kemerosotan hari Kamis membuat bursa Wall Street kehilangan USD80 miliar dari 18 bank yang tergabung dalam indeks bank S&P 500 (.SPXBK), termasuk penurunan nilai JPMorgan sebesar USD22 miliar.

Dalam kesepakatan terpisah, SVB mengatakan perusahaan ekuitas swasta General Atlantic akan membeli sahamnya senilai USD500 juta. Sementara itu, lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat deposito SVB. (ADF)

SHARE