Simak Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah 31 Juli-4 Agustus 2023
Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru terkait kondisi indikator stabilitas Rupiah dengan mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini.
IDXChannel - Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru terkait kondisi indikator stabilitas Rupiah dengan mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif Bank Indonesia Erwin Haryono lewat keterangan tertulis Jumat (4/8/2023), BI memantau indikator nilai tukar dan inflasi pada 31 Juli-4 Agustus 2023.
Untuk nilai tukar per hari Kamis, 3 Agustus 2023, Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.180 per dolar AS (USD). Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,27%.
Sementara itu, yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun naik ke level 4,175%.
Sedangkan nilai tukar per hari ini, Jumat, 4 Agustus 2023, Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.145 per dolar AS (USD). Kemudian, yield SBN tenor 10 tahun naik ke 6,29%.
Aliran Modal Asing (Minggu I Agustus 2023)
Lebih lanjut, premi CDS Indonesia 5 tahun sebesar 73,57 bps per 28 Juli 2023 naik menjadi 78,86 bps per 3 Agustus 2023.
Berdasarkan data transaksi 31 Juli-3 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp5,33 triliun terdiri dari beli neto Rp1,90 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp3,43 triliun di pasar saham.
Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 3 Agustus 2023, nonresiden beli neto Rp93,62 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp16,86 triliun di pasar saham.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin.
(YNA)