Suku Bunga The Fed Ditahan, Begini Prediksi FOMC ke Depan
Komite Pasar Terbuka Federal, Federal Open Market Committee (FOMC) tidak mengubah suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen.
IDXChannel - Federal Reserve tidak mengubah suku bunga acuannya untuk pertemuan keempat berturut-turut pada hari Rabu, tetapi menandai kekhawatiran stagflasi serta memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat dan ada lonjakan inflasi karena ketidakpastian atas dampak tarif.
Dilansir dari laman Investing Kamis (19/6/2025), Komite Pasar Terbuka Federal, Federal Open Market Committee (FOMC) tidak mengubah suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen.
Anggota Fed terus melihat suku bunga acuan turun menjadi 3,9 persen tahun ini dan mempertahankan perkiraan untuk dua kali pemotongan suku bunga. Untuk 2026, Fed memperkirakan lebih sedikit pemotongan suku bunga dan memprediksi suku bunga turun menjadi 3,6 persen pada 2026, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,4 persen pada bulan Maret.
Untuk 2027, komite merevisi prospek suku bunga kebijakannya menjadi 3,4 persen atau naik dari 3,1 persen sebelumnya. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, tidak seorang pun memegang jalur suku bunga ini dengan keyakinan yang besar, dan semua orang akan setuju bahwa semuanya akan bergantung pada data.
Jalur yang kurang dovish untuk pemotongan suku bunga muncul saat anggota Fed mengisyaratkan kekhawatiran tentang pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang lebih cepat, atau stagflasi, di tengah banyak yang mengharapkan dampak kebijakan Presiden Donald Trump.
The Fed memprediksi, Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti atau inflasi sebesar 3,1 persen pada 2025, naik dari perkiraan sebelumnya pada Maret sebesar 2,8 persen.
Untuk tahun 2026, inflasi diperkirakan sebesar 2,4% persen naik dari 2,2 persen sebelumnya namun melambat lebih jauh ke target 2,1 persen pada 2027. Ini menunjukkan bahwa Fed bersiap menghadapi inflasi yang lebih tinggi di masa mendatang.
Pasar tenaga kerja, yang terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan menyusul laporan pekerjaan Juni yang jauh lebih baik dari yang diharapkan, tidak menandakan perlunya pelonggaran dengan cepat.
Tingkat pengangguran diperkirakan naik sedikit menjadi 4,5 persen pada 2025, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,4 persen dan tetap stabil pada 4,4 persen pada 2026. Peningkatan pengangguran diperkirakan berlanjut hingga 2027.
Di sisi lain, Anggota Fed melihat produk domestik bruto atau pertumbuhan ekonomi turun tajam menjadi 1,4 persen tahun ini atau turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,7 persen. Perekonomian diperkirakan pulih namun tidak setajam yang diperkirakan sebelumnya pada tahun 2026, dengan pertumbuhan diperkirakan sebesar 1, persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8 persen.
(kunthi fahmar sandy)