BANKING

Suku Bunga The Fed Naik, Picu Risiko Gagal Bayar di Sektor Utama

Kunthi Fahmar Sandy 04/05/2023 13:52 WIB

FOMC menaikkan suku bunga 0,25% ke kisaran 5,0%-5,25% yang menempatkan mereka pada level tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

Suku Bunga The Fed Naik, Picu Risiko Gagal Bayar di Sektor Utama (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pengamatan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) oleh pelaku pasar minggu ini tengah melihat perkembangan kenaikan suku bunga federal fund yang sebelumnya telah naik sembilan kali sejak 17 Maret 2022.

Kenaikan tersebut diduga akibat dari inflasi tidak berada di dekat target suku bunga Federal Reserve 2% dan akuisisi JPMorgan terhadap First Republic BankFRC 0,0% pada hari Senin.

FOMC menaikkan suku bunga 0,25% ke kisaran 5,0%-5,25% yang menempatkan mereka pada level tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Tingkat kenaikan suku bunga tersebut menjadi kejutan tak mengenakan bagi banyak konsumen, bahkan para manajer risiko bank, yang tidak pernah mengalami bagaimana suku bunga, dapat naik untuk mengurangi tekanan inflasi.

Fakta dari tiga bank regional AS yang telah gagal dalam waktu kurang dari dua bulan, terutama akibat ketidakmampuan para manajer risiko dan eksekutif untuk mengukur risiko suku bunga, menimbulkan pertanyaan berapa lama lagi the Fed dapat terus menaikkan suku bunga setelah FOMC minggu ini.

Mengutip dari laman Forbes, Rabu (03/05/2023), banyak pembicara dan tamu di "Simposium Kredit dan Risiko Global S&P Global Market Intelligence" mengatakan bahwa mereka memperkirakan tingkat gagal bayar akan naik menjadi lebih dari 4% pada akhir tahun ini.

Angka tersebut tidak setinggi angka tertinggi belakangan ini, yakni sedikit di atas 7% pada tahun 2010. Tak heran bila tingkat kredit macet mulai meningkat sejak menjelang akhir tahun 2022, beberapa kuartal setelah Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga.

Daftar perusahaan dengan leverage yang mengalami tekanan dari kenaikan suku bunga terus bertambah. Beberapa diantaranya adalah perusahaan ritel dan telekomunikasi yang memiliki tingkat gagal bayar lebih tinggi daripada rata-rata.

Selain itu, perusahaan penyiaran dan media, serta bisnis di bidang rekreasi dan hiburan, turut mengalami tingkat gagal bayar yang secara signifikan lebih dari dua kali lipat dari rata-rata sektor.

Kekhawatiran yang signifikan tentang hipotek komersial juga muncul dengan adanya penurunan tingkat hunian perkantoran yang mencolok, hipotek komersial untuk ruang-ruang tersebut menjadi sangat rentan.

Analis Fitch Ratings memperkirakan tingkat kredit macet kredit perkantoran untuk sekuritas yang didukung hipotek komersial AS (CMBSCMBS +0,6%) meningkat menjadi 3,5% hingga 4,0% pada akhir 2023 yang lebih dari dua kali lipat dari tingkat gagal bayar saat ini sebesar 1,45%.

Gagal bayar pada hipotek komersial akan berdampak buruk pada pemberi pinjaman bank dan non-bank. Namun, untungnya di perekonomian Amerika tingkat gagal bayar hipotek perumahan sangat rendah.

"Peningkatan biaya pinjaman pasti akan berdampak pada pemilik rumah yang memiliki hipotek dengan suku bunga yang dapat disesuaikan," ungkap Gregg Menell CEO, Managing Broker dari Pendulum Property Group melalui laman Forbes, Rabu (03/05/2023).

Sebagian besar pemegang hipotek di Amerika memiliki hipotek dengan suku bunga tetap, sehingga membuat sektor hipotek perumahan tidak terlalu rentan terhadap kenaikan suku bunga, setidaknya dalam waktu dekat.

(Penulis Fidya Damayanti magang)

(SAN)

SHARE