BANKING

SWIFT Rilis Cetak Biru untuk Jaringan Mata Uang Digital

Tim IDXChannel 07/10/2022 06:53 WIB

ujicoba dilakukan dengan melibatkan Bank Sentral Prancis, Banque de France (BdF), Bank Sentral Jerman, Deutsche Bundesbank, dan beberapa lembaga pinjaman global

SWIFT Rilis Cetak Biru untuk Jaringan Mata Uang Digital (foto: MNC Media)

IDXChannel - Sistem jaringan pengiriman pesan antar lembaga keuangan secara internasional, yaitu Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), baru saja merilis sistem jaringan untuk mata uang digital bank sentral global (Central Bank Digital Currency/CBDC).

Sistem tersebut dirilis usai disusun dan telah mengalami sejumlah percobaan. Dalam sebulan terakhir, misalnya, ujicoba dilakukan dengan melibatkan Bank Sentral Prancis, Banque de France (BdF), Bank Sentral Jerman, Deutsche Bundesbank, dan beberapa lembaga pinjaman global, seperti HSBC, Standard Chartered dan UBS.

Dalam ujicoba yang dilakukan, pihak SWIFT mencoba memastikan bahwa CDBC benar-benar dapat digunakan secara internasional, dan bahkan setiap saat dapat dikonversi menjadi mata uang fisik, jika memang diperlukan.

Langkah SWIFT ini tak lepas dari perkembangan dunia keuangan internasional, di mana 90 persen dari seluruh bank sentral yang ada di dunia saat ini dilaporkan telah mencoba merumuskan, menganalisa, membuat dan bahkan mulai menggunakan CBDC.

Upaya itu dilakukan sebagai langkah antisipasi bank-bank sentral agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi yang ditawarkan bitcoin lewat sistem cryptocurrency.

“Kami yakin jumlah koneksi yang dibutuhkan jauh lebih sedikit. Karena itu, dibutuhkan lebih sedikit waktu jeda, dengan capaian efisiensi yang lebih besar," ujar Kepala inovasi SWIFT, Nick Kerigan, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (6/10/22).

Saat ini keberadaan CBDC dipandang sebagai satu langkah maju karena dapat secara efektif diprogram untuk memenuhi kebutuhan spesifik pemerintah ataupun individu.

Sebelumnya, pengujian CBDC secara terpisah juga telah dilakukan dengan Citi, Clearing Jouse Clearstream dan Northern Trust, seperti saham dan obligasi yang diubah menjadi token digital, yang kemudian dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara real-time.

Beberapa negara seperti Bahama dan Nigeria sudah memiliki dan menjalankan CBDC. Sedangkan China, sangat maju dengan uji coba e-yuan di kehidupan nyata. Keuntungan utama SWIFT adalah bahwa jaringan yang ada sudah dapat digunakan di lebih dari 200 negara dan menghubungkan lebih dari 11.500 bank dan dana.

Menurut Kerigan, langkah yang telah dilakukan di negara-negara tersebut juga bisa terjadi dalam sistem CBDC yang baru.

"Pada akhirnya apa yang ingin dilakukan oleh sebagian besar bank sentral adalah memberi kami CBDC untuk orang-orang, bisnis, dan organisasi di yurisdiksi mereka, sebagai solusi yang cepat dan efisien, sekaligus memperoleh akses ke sebanyak mungkin negara lain. Ini tampaknya akan menjadi solusi yang menarik,” tegas Kerigan. (TSA)

Penulis: Bayu Rama

SHARE