Target Kredit Naik 10 Persen, Intip Kinerja Keuangan BBTN Q3-2022 dan Prospek di 2023
PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk, membukukan laba bersih sebesar Rp2,28 triliun sepanjang Januari hingga September 2022.
IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk, membukukan laba bersih sebesar Rp2,28 triliun sepanjang Januari hingga September 2022. Jumlah tersebut meningkat 50,9% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, pendapatan bunga bersih bank BTN hingga akhir kuartal III 2022 juga mencatat kenaikan sebesar 1,82% secara tahunan menjadi Rp17,1 triliun.
Manajemen Bank BTN menyatakan, kenaikan laba bersih tersebut didukung antara lain oleh penyaluran kredit. Selain itu, biaya dan yang berhasil ditekan dan peningkatan penghimpunan dana murah, juga menjadi pendorong kenaikan laba bersih Bank BTN.
Direktur Utama bank BTN Haru Koesmahargyo, dalam paparan kinerja bank BTN per kuartal III 2022 mengatakan bahwa bank BTN juga sukses melakukan perbaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan yang terus menurun hingga akhir September 2022.
“Syukur Alhamdulillah, pada September 2022 kinerja BTN menunjukkan peningkatan baik dari sisi kredit maupun laba bersih. Untuk kredit, secara umum bertumbuh sekitar 7,6% dan ini ditopang juga oleh KPR yang kurang lebih tumbuh secara rata-rata dari subsidi lebih tinggi 8,4% dan yang non subsidi sekitar 6,4%,” ungkap Direktur Utama bank BTN Haru Koesmahargyo dalam program 2nd Session Closing Market IDX Channel, Rabu (30/11/2022).
Diluar itu, lanjutnya, banyak sekali upaya yang dilakukan BTN agar bisa mendorong peningkatan laba yang signifikan yaitu 50% pertumbuhannya secara year on year. Sepanjang periode Januari-September 2022, bank BTN juga berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp289,6 triliun, meningkat 7,18% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp270,27 triliun. Dimana penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III 2022.
Adapun kredit perumahan yang disalurkan bank BTN hingga akhir September 2022 mencapai Rp256,48 triliun. Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal III 2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp140,97 triliun, atau tumbuh 8,46% secara tahunan. Sedangkan KPR non SRubsidi tumbuh 6,4% menjadi Rp87,11 triliun pada kuartal III 2022.
Adapun dampak suku bunga acuan Bank Indonesia terhadap bank BTN, mengingat dari segmen penyaluran kredit subsidi dan non subsidi nyatanya cukup berdampak.
"Tidak bisa dipungkiri untuk menjaga pertumbuhan dari terjadinya penekanan inflasi. Dan kebijakan peningkatan suku bunga menjadi pilihan yang tepat namun berdampak pada suku bunga perbankan. Dimana biaya dana mengalami peningkatan. Namun bank BTN melakukan perhitungan dengan bijaksana terlebih dahulu sebelum memutuskan, karena jika langsung di naikkan maka berdampak pada pertumbuhan konsumen yang akan melambat," katanya.
Sekadar informasi, hingga saat ini bank BTN akan terus optimis dalam pencapaian perusahaan sepanjang 2022. Adapun transformasi bank BTN yang sejalan dengan transformasi dari Kementerian BUMN, telah membuahkan hasil yang positif. Sehingga kinerja perseroan pada kuartal III 2022 ini semakin baik.
"Sepanjang 2022 ini target bank BTN masih terus on track. Untuk di tahun 2023, untuk segmen KPR Subsidi justru akan bertambah hingga kenaikan 10%. Bisa dibilang pertumbuhan kredit BTN itu 10% ditahun 2023 dengan terjadinya peningkatan Pagu KPR Subsidi," pungkasnya. (SNP)