BANKING

Terkena Serangan Ransomware, Bank Terbesar di Dunia Bayar Tebusan

Wahyu Dwi Anggoro 14/11/2023 10:58 WIB

Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), bank terbesar di dunia berdasarkan aset, dikabarkan membayar tebusan.

Terkena Serangan Ransomware, Bank Terbesar Dunia Bayar Tebusan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), bank terbesar di dunia berdasarkan aset, dikabarkan membayar tebusan setelah cabangnya di Amerika Serikat (AS) terkena serangan ransomware.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (14/11/2023), hal itu diumumkan geng kejahatan siber Lockbit yang melancarkan serangan ransomware tersebut.

"Mereka membayar uang tebusan," kata perwakilan Lockbit kepada Reuters melalui Tox, sebuah aplikasi pesan online.

Pihak ICBC tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Serangan ransomware terhadap cabang ICBC di AS sempat mengganggu pasar Treasury pada 9 November.

"Pasar sebagian besar sudah kembali normal sekarang," kata Zhiwei Ren, seorang manajer portofolio di Penn Mutual Asset Management.

Serangan ransomware ini memunculkan kekhawatiran mengenai ketahanan pasar Treasury senilai USD26 triliun. Pasar Treasury AS memiliki peran penting dalam sektor keuangan global.

"Ransomware tetap menjadi salah satu vektor ancaman utama yang dihadapi sektor keuangan," kata Pusat Analisis dan Berbagi Informasi Layanan Keuangan, sebuah kelompok keamanan siber industri keuangan.

Lockbit telah meretas beberapa organisasi terbesar di dunia dalam beberapa bulan terakhir. Anggotanya membocorkan data sensitif jika korban menolak untuk membayar uang tebusan. 

Beberapa perusahaan diam-diam membayar uang tebusan agar dapat kembali online dengan cepat dan menghindari rusaknya reputasi karena data sensitif mereka bocor ke publik. Minggu lalu, peretas Lockbit mempublikasikan data internal dari raksasa kedirgantaraan Boeing. (WHY)

SHARE