Terus Naik, Transaksi Digital Bank Mandiri (BMRI) Tembus Rp21.000 Triliun di 2022
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyebut total nilai transaksi gross transaction value dari Kopra dan Livin' menembus Rp21.000 triliun sepanjang 2022.
IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyebut total nilai transaksi gross transaction value dari Kopra dan Livin' menembus Rp21.000 triliun sepanjang 2022.
"Rp21.000 triliun rupiah itu ekuivalen, jadi Rp18.500 triliun datang dari Kopra dan sisanya Rp2.500 triliun itu kombinasi antara Livin' dan cabang kita," ujar Direktur Treasury dan International Banking Panji Irawan dalam Konferensi Pers Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Panju mengatakan perputaran uang secara digital di bank BUMN itu mencapai sekitar USD1,2 triliun atau sekitar 30% dari jumlah tersebut. Jika ditambahkan Livin' dan cabang, maka jumlahnya mencapai USD1,4 triliun putaran uang secara digital.
Untuk ke depannya, Panji mengatakan transaksi digital ditargetkan tetap tumbuh pada kisaran 10%. "Kalau tahun ini naiknya saja hampir 10 hingga 15 persen, kami meyakinilah level segitu. Jadi masih bisa (sekitar) 10 persen karena kan jangan lupa ini ada banyak bank kita bagian dari ekosistem begitu," ujarnya.
Untuk diketahui sebelumnya, transaksi digital Bank Mandiri melalui Livin’ dan Kopra by Mandiri tercatat tumbuh signifikan. Hingga saat ini, Livin’ by Mandiri telah diunduh lebih dari 22 juta kali dalam kurun waktu 15 bulan terakhir.
Sementara Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri juga meningkat hampir empat kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 83 ribu pengguna. Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir, Livin' by Mandiri tercatat telah melayani lebih dari 1,64 miliar transaksi finansial.
Nilai transaksi Livin’ by Mandiri selama tahun 2022 telah menembus Rp2.435 triliun atau tumbuh 48,4% dari periode tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Pada periode yang sama, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri pada 2022 tercatat mengelola Rp18.567 triliun transaksi atau tumbuh 22% secara yoy.
(FRI)