IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 dalam tren turun. Hal itu sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan hingga akhir Desember 2022 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri mencapai Rp35,9 triliun. Jumlah tersebut sudah turun jauh dibandingkan kondisi akhir 2021 yang mencapai Rp69,7 triliun.
"Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2022, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN secara bank only sebesar Rp10,3 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," ujar Darmawan, Selasa (31/1/2023).
Menurut Darmawan, hal itu seiring dengan tren positif pada kualitas aset Bank Mandiri juga mendorong efisiensi biaya pencadangan sehingga cost of credit (CoC) membaik dari 1,91% ke level 1,21%, terendah dalam beberapa tahun terakhir.
“Secara pertumbuhan, dari sisi target sudah tercapai. Selain itu, dengan peran digitalisasi yang kami dorong terus mengakselerasi kinerja bisnis Bank Mandiri dan ke depan kami harapkan perbaikan ini dapat berlanjut di tahun 2023,” ungkapnya.