BANKING

Tumbuh 39 Persen, Kredit UMKM Bank DKI Tembus Rp5,2 Triliun

taufan sukma 30/04/2024 10:05 WIB

penopang pertumbuhan juga didapat dari lonjakan kredit dan pembiayaan segmen ritel sebesar 37,7 persen.

Tumbuh 39 Persen, Kredit UMKM Bank DKI Tembus Rp5,2 Triliun (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (Bank DKI) sukses memaksimalkan kinerja pembiayaannya di sepanjang triwulan I-2024 lalu.

Sebagai pilihan fokus utama kinerja perusahaan, realisasi pembiayaan Bank DKI untuk segmen usaha mrko, kecil dan menengah (UMKM) di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp5,2 triliun.

Capaian tersebut melonjak hingga 39 persen dibanding realisasi pembiayaan UMKM pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp3,8 triliun.

Porsi kredit dan pembiayaan UMKM secara kumulatif dibanding total kredit dan pembiayaan pun turut meningkat dari 7,77 persen per Maret 2023 menjadi 10,36 persen per Maret 2024 dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI per Maret 2024 sebesar Rp50,5 triliun.

"Pertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen dari Rp2,7 triliun per Maret 2023 menjadi Rp3,8 triliun per Maret 2024," ujar Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, dalam keterangan resminya, Selasa (30/4/2024).

Selain itu, penopang pertumbuhan juga didapat dari lonjakan kredit dan pembiayaan segmen ritel sebesar 37,7 persen dari Rp1,1 triliun per Maret 2023 menjadi Rp1,5 triliun per Maret 2024.

Pada segmen lain, kredit dan pembiayaan segmen konsumer Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,96 persen dari Rp20,5 triliun per Maret 2023 menjadi Rp22,6 triliun Per Maret 2024. 
Sedangkan kredit dan pembiayaan segmen menengah, komersial dan sindikasi mengalami penurunan sebesar 5,67 persen dari Rp24,1 triliun Per Maret 2023 menjadi Rp22,7 triliun Per Maret 2024. 
"Penurunan ini merupakan bagian dari strategi bank untuk shifting fokus tingkatkan kredit pada segmen UMKM," tutur Romy.

Romy juga menyebutkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI mencapai sebesar Rp62,1 triliun per Maret 2024, di tengah masih berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer).

Bank DKI juga terus memperbaiki struktur DPK yang dimiliki yang tercermin pada rasio CASA yang mengalami peningkatan dari 34,35 persen per Maret 2023 menjadi 41,45 perse per Maret 2024.

Dana murah yang berhasil dihimpun mencapai sebesar Rp25,8 triliun, terdiri dari Giro sebesar Rp15,9 triliun per Maret 2024, tumbuh 16,41 persen dari Rp13,6 triliun per Maret 2023 dan Tabungan sebesar Rp9,9 triliun per Maret 2024 yang tumbuh 4,86 persen dari Rp9,4 triliun per Maret 2023.

Bank Bank DKI juga mengurangi porsi dana mahal yang dimiliki, tercermin dari Deposito yang menurun 17,44 persen dari Rp44,1 triliun per Maret 2023 menjadi Rp36,4 triliun per Maret 2024.

Romy menyampaikan bahwa langkah ini merupakan strategi yang dipilih Bank dalam menjaga likuiditas perseroan dengan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat dari 72,06 persen per Maret 2023 menjadi 81,31 persen per Maret 2024.

"Dengan berbagai kondisi tersebut, Bank DKI tetap mampu menjaga perolehan laba bersih sebesar Rp187 miliar per Maret 2024, yang didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp650 Miliar dan Fee based Income sebesar Rp134 Miliar per Maret 2024," ungkap Romy.

Secara keseluruhan, total aset Bank DKI per Maret 2024 mencapai sebesar Rp78,2 triliun. 

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan selain pencapaian kinerja keuangan, sepanjang periode Q1 2024 Bank DKI juga mendapatkan sejumlah kategori penghargaan lembaga maupun secara individu seperti Indonesia Best BUMD Awards 2024, Investor Daily ESG Appreciation Night 2023, 4th Indonesia Syariah Awards 2024 dan penghargaan kategori personal lainnya.

"Sejumlah apresiasi dari lembaga independen tersebut memberikan motivasi bagi kami dalam melanjutkan berbagai inisiatif bisnis melalui sinergi, serta meneguhkan komitmen kami untuk mencapai kinerja yang baik secara berkelanjutan utamanya dalam mendukung Jakarta sebagai Kota Global," pungkas Arie. (TSA)

SHARE