BANKING

Utang Luar Negeri (ULN) RI Turun Jadi USD403,9 Miliar di Kuartal I-2024

Dinar Fitra Maghiszha 15/05/2024 12:55 WIB

Bank Indonesia (BI) mengumumkan penurunan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal pertama 2024.

Utang Luar Negeri (ULN) RI Turun Jadi USD403,9 Miliar di Kuartal I-2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mengumumkan penurunan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal pertama 2024. Terhitung, ULN menembus USD403,9 miliar atau setara Rp6.515 triliun (kurs JISDOR BI 14 Mei 2024 Rp16.131 per 1 USD).

Jumlah ini menurun secara kuartalan dari kuartal IV-2023 yang mencapai USD408,5 miliar. Penurunan berasal dari ULN sektor publik maupun swasta.

“Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,02% (yoy), setelah tumbuh 3,0% (yoy) pada triwulan sebelumnya,” kata Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, dalam keterangan Rabu (15/5/2024).

Adapun ULN pemerintah mengalami penurunan menjadi USD192,2 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar USD196,6 miliar dolar AS.

Secara tahunan, ULN pemerintah terkontraksi sebesar 0,9% (yoy), setelah tumbuh 5,4% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Erwin menerangkan penurunan ini disebabkan perpindahan penempatan dana investor non residen pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain.

“Ini terjadi seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global,’ paparnya. 

Sementara itu, ULN swasta juga menurun. Posisi ULN swasta pada triwulan I 2024 tercatat sebesar USD197,0 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar USD198,4 miliar dolar AS.

Secara tahunan, ULN swasta merosot sebesar 1,8% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan lalu sebesar 1,2% (yoy). Erwin menyebut kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 1,8% (yoy) dan 1,6% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 78,3% dari total ULN swasta.

“ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1% terhadap total ULN swasta,” tandasnya. 

(SLF)

SHARE