BANKING

Volume Transaksi BI Fast Diproyeksi Tumbuh 34,1 Persen di 2025

Anggie Ariesta 15/01/2025 16:42 WIB

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan volume transaksi BI Fast tumbuh 34,1 persen (yoy) pada 2025.

Volume Transaksi BI Fast Diproyeksi Tumbuh 34,1 Persen di 2025. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan volume transaksi BI Fast tumbuh 34,1 persen (yoy) pada 2025. Kemudian, nilai transaksi BI RTGS diprakirakan tumbuh 11,4 persen (yoy) pada tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal itu karena kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada 2024 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

"Pada 2025, volume transaksi BI Fast diprakirakan tumbuh 34,1 persen (yoy) dan nilai transaksi BI-RTGS diprakirakan tumbuh 11,4 persen (yoy)," ujarnya dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Januari 2025 dengan Cakupan Triwulanan di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,3 persen (yoy) menjadi Rp1.204,5 triliun pada akhir Desember 2024 dan diprakirakan tumbuh 5,7 persen (yoy) pada 2025.

BI mencatat pembayaran digital (melalui aplikasi mobile dan internet) mencapai 34,5 miliar transaksi atau tumbuh 36,1 persen (yoy) yang didukung oleh seluruh komponennya.

Volume transaksi pada aplikasi mobile tumbuh sebesar 39,1 persen (yoy), demikian pula volume transaksi pada internet yang tumbuh sebesar 4,4 persen (yoy) pada 2024.

Di samping itu, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 175,2 persen (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.

"Pembayaran digital diproyeksikan meningkat 52,3 persen (yoy) pada 2025," kata Perry.

Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-Fast mencapai 3,4 miliar transaksi atau tumbuh 62,4 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp8,9 triliun pada 2024.

Realisasi volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS mencapai 10,3 juta transaksi atau tumbuh 3,1 persen (yoy) dengan nilai Rp126,3 ribu triliun, meningkat 17,6 persen (yoy) pada 2024.

(Dhera Arizona)

SHARE