BANKING

Warga Garut Kehilangan Rp99,5 Juta Usai Klik Link Perubahan Tarif Transfer

Fani Ferdiansyah 19/10/2022 18:09 WIB

Rizka Bella Tri Kartika (25), warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu korban kejahatan digital perbankan dan kehilangan Rp99,5 juta.

Warga Garut Kehilangan Rp99,5 Juta Usai Klik Link Perubahan Tarif Transfer. (Foto: Fani Ferdiansyah/MNC Media)

IDXChannel - Rizka Bella Tri Kartika (25), warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu korban kejahatan digital perbankan. Modusnya yaitu penipuan  melalui pengumuman perubahan tarif transaksi bank pelat merah 

Akibat kejahatan tersebut, warga Kampung Cimuncang RT02 RW 08, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora itu harus menanggung kerugian yang cukup besar. Saldo tabungan sebesar Rp99,5 juta di rekening bank pelat merah miliknya raib seketika usai ia mengklik link yang diberikan penipu. 

Sebelum mengirimkan link, pelaku dengan nomor tak dikenal mengiriminya gambar pengumuman perubahan tarif transfer melalui pesan singkat Whatsapp, sekira pukul 08.58 WIB pagi. Pesan singkat ini mulanya tak ditanggapi Bella, karena ia sedang berada di sekolah anaknya. 

Namun, penipu tersebut menghubungi dia dengan mengaku sebagai pegawai bank pelat merah. “Katanya terkait besaran tarif transfer, jadi saya harus memilih apakah akan menggunakan tarif sebesar Rp150 ribu per bulan unlimited transaksi, atau tarif semula sebesar Rp6.500 per transaksi," kata Bella pada MNC Portal Indonesia (MPI) di Mapolres Garut, Rabu (19/10/2022). 

Bella pun terbujuk untuk menanggapi permintaan pelaku, karena khawatir akan dianggap menerima pilihan tarif baru sebesar Rp150 ribu per bulan apabila ia mengabaikannya. "Jika diabaikan, saya dianggap setuju dengan pilihan pertama. Makanya saya langsung ikuti perintah yang disampaikan," ujarnya. 

Pelaku kemudian mengiriminya link untuk diakses. Tak berselang lama usai mengakses link tersebut, saldo tabungan sebesar Rp99,5 juta yang rencananya akan digunakan sebagai modal usaha itu pun hilang. 

Bella pun bertanya kepada orang yang mengaku pegawai bank pelat merah itu kenapa saldonya hilang. “Dia menjelaskan bahwa uang itu akan kembali lagi, namun kenyataannya tidak," ucapnya. 

Bersama keluarganya, Bella kemudian mendatangi kantor cabang bank pelat merah terdekat untuk meminta penjelasan tentang apa yang telah dialami. Dari penjelasan yang disampaikan pihak bank pelat merah, barulah disadari bahwa ia telah menjadi korban penipuan. 

"Saya langsung lapor ke polisi, pertama ke Polsek Kadungora dahulu, kemudian ke Polres Garut agar ditangani oleh tim IT,” kata Bella.

Dari penelusuran tim IT Polres Garut, diketahui bahwa nomor yang menghubungi saya itu tercatat sebagai pelaku penipuan bank pelat merah.  

Petugas Polres Garut, lanjutnya, menginformasikan bahwa mereka juga telah menerima pengaduan para korban penipuan modus serupa di beberapa hari yang lalu. "Kata Pak Polisi, penipuan semacam ini sudah pernah terjadi juga, sebab ada banyak korban yang telah lapor ke Polres Garut," ungkapnya. 

Dari penyelidikan sementara terhadap nomor yang menghubunginya, diketahui bahwa pelaku berada di Sulawesi. Bella berharap aparat kepolisian dapat mengungkap pelaku kejahatan penipuan ini, dan uang tabungannya untuk modal usaha tersebut kembali. 

"Aparat kepolisian berjanji akan mengusut kasus yang saya alami, dan akan dihubungi kembali apabila sudah ada perkembangan. Semoga tidak ada lagi korban dari masyarakat akibat penipuan semacam ini," katanya. 

Modus penipuan dengan mengatasnamakan pihak perbankan ini sebelumnya juga sudah dikonfirmasi oleh bank pelat merah. Masyarakat pun diimbau tetap waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan bank pelat merah. 

(FRI)

SHARE