BANKING

Warung Padang Lapek Merayu Lidah Orang Eropa, Ekspansi dengan Dukungan BNI

Delvi Sinambela 30/09/2023 13:34 WIB

Kehadiran Warung Padang Lapek di Belanda ikut meramaikan restoran Indonesia yang tersebar di wilayah negeri kincir angin. 

Warung Padang Lapek Merayu Lidah Orang Eropa, Ekspansi dengan Dukungan BNI. Foto: Delvi Sinambela

IDXChannel - Di Schoolstraat 35 pusat kota Den Haag berkibar merah putih di atas pintu Warung Padang Lapek. Kehadiran Warung Padang Lapek di Belanda ikut meramaikan restoran Indonesia yang tersebar di wilayah negeri kincir angin. 

Dari data kedutaan Indonesia di Belanda, ada sekitar 600 restoran makanan Indonesia di Belanda, dan 400 lebih dimiliki oleh orang Indonesia.

Sebagian besar menu makanan Indonesia di Belanda rasanya sudah disesuaikan dengan selera lokal, seperti menu-menu di rijsttafel. 

Tapi Suprappti, pemilik Warung Padang Lapek justru ingin membawa cita rasa asli dengan ciri lemak, gurih dan pedas. Tak disangka, ternyata masyarakat lokal juga berminat mencicipi hidangan Warung Padang Lapek.

“Awalnya suami saya sempat khawatir, dia bilang apa enggak terlalu pedas dan berbumbu, tapi saya rasa orang mungkin bosan juga rasa yang manis-manis. Lagi pula di menu kami juga ada makanan yang tidak pedas, seperti ikan bakar, soto padang, dan lainnya. Dan ternyata, orang suka,” ungkap Suprappti.

Perjalanan Suprappti menikmati sukses dalam bisnisnya bukan tanpa naik turun. Apalagi ketika pandemi melanda, ancaman tutup seperti di depan mata.

“Ya ketika pandemi ya sulit sekali, saya kalau mengingatnya sampai ingin menangis rasanya. Karena hampir dua tahun, kalau sampai berlanjut setahun lagi, tak sanggup rasanya,” kata Suprappti.

"Untung pemerintah Belanda memutuskan untuk membuka. Wah, setelah itu langsung ramai sekali dan itu terasa sampai sekarang," imbuh dia.

Setelah aturan pandemi dilonggarkan, Warung Padang Lapek semakin dibanjiri pengunjung. Bahkan mereka sempat harus menolak pelanggan karena kepenuhan.

Sejak 2022, rumah makan milik Suprappti berjualan di tempat baru yang lebih luas. Sekarang, ia bisa melayani sampai 70 orang, padahal beberapa tahun sebelumnya ia hanya bisa melayani sekitar 20 orang. 

Saat Suprappti ingin ekspansi, ia bertemu dengan perwakilan BNI Amsterdam. Keduanya berkolaborasi dan ekspansi bisnis Warung Padang Lapek bisa berjalan cepat.

“Awalnya BNI datang untuk makan. Terus selanjutnya mulai bertanya, apakah mau dibantu untuk mengembangkan usaha. Ya saya berterima kasih sudah dibantu, dan memang BNI perlu membantu kami para diaspora yang berusaha di Eropa ini.” ujar Suprappti.
Bagi BNI, Warung Padang Lapek juga mitra yang pas karena memenuhi kriteria yang diperlukan. 

“Secara umum harus memiliki badan usaha, di Belanda disebut VOF atau CV di Belanda. Harus beroperasi minimal tiga tahun dan memiliki laporan keuangan yang baik,” kata Dwi Wibowo, Chief Representative Office BNI Belanda.

Selain Warung Padang Lapek, ada sejumlah restoran Indonesia lain yang juga mendapatkan dukungan pendanaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI di Belanda

Dengan kantor representatif di Amsterdam, BNI langsung mendampingi diaspora Indonesia terutama yang melakukan kegiatan bisnis. Peluang untuk mendukung pertumbuhan bisnis diaspora di Belanda dan lebih luas lagi di Eropa masih sangat besar.

“Dari sisi diasporanya, sisi UMKMnya banyak sekali pebisnis di sini. Dan kita harus berpihak pada mereka, sehingga restoran-restoran Indonesia bisa eksis di eropa, makanan-makanan kita bisa eksis di eropa,” tutur Dwi.

Dia juga menambahkan, “Pangsa pasar yang kami dukung juga sangat besar dan variatif. Kami bisa bantu di dua sisi. Kami bisa dukung UMKM untuk ekspor, dan kami dukung yang di luar negeri untuk aktif trading dengan Indonesia," ujarnya.

Ekspansi layanan keuangan Indonesia ke pasar global yang dilakukan BNI bisa mendukung usaha diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia, seperti yang terjadi di Warung Padang Lapek di Belanda. Selain bisnis terus berkembang, tapi juga produk dan cita rasa Nusantara ikut menyebar jauh menembus batas.

(RNA)

SHARE