ECONOMICS

10 Krisis Moneter Terburuk Sepanjang Sejarah Dunia

Salsa Nabila/SEO 27/10/2022 18:36 WIB

10 krisis moneter terburuk sepanjang sejarah dunia menarik untuk dikulik kembali. Dan menjadi sejarah terburuk di dunia. Apa saja? Simak penjelasannya.

10 Krisis Moneter Terburuk Sepanjang Sejarah Dunia. (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - 10 krisis moneter terburuk sepanjang sejarah dunia menarik untuk dikulik kembali. 

Krisis moneter adalah situasi di mana keadaan keuangan suatu negara tidak stabil, akibat dari harga aset mengalami penurunan nilai yang tajam, bisnis dan konsumen tidak dapat membayar hutangnya, dan lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas. 

Krisis moneter dampaknya bisa meluluhlantakkan perekonomian sebuah negara jika tidak diantisipasi.

Lantas,  kapan dan dimana 10 krisis moneter terburuk sepanjang sejarah dunia? 

1. Kepanikan Bank, 1907

Kepanikan Bank pada tahun 1907 terjadi karena terjun bebasnya pasar saham Dow yang lebih dari 50% dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena over-ekspansi dan spekulasi pasar yang buruk. Pasar saham jatuh pada Maret dan terulang kembali pada Oktober, menimbulkan hilangnya kepercayaan pada bank disusul bangkrutnya Bank Amerika Utara. 

Pada Februari 1908 kepercayaan publik sudah mulai pulih dan pada Mei, Kongress menyetujui Undang-undang Aldrich-Vreeland Act dan membentuk Komisi Moneter Nasional untuk meredam setiap kepanikan pasar di masa datang.

2. Hiperinflasi, 1918-1924

Memang Hiperinflasi Jerman bukanlah yang terburuk dalam sejarah, namun dampaknya paling hebat. Pada tahun 1914, nilai tukar USD terhadap Mark Jerman sekitar 1 berbanding 4. Namun pada 1923, angka tersebut meledak hingga menjadi USD1 setara dengan 1 triliun (1.000.000.000.000) Mark Jerman. 

Hal ini sebagai buntut dari Perang Dunia I, "sang pemenang" membebankan biaya rekonstruksi akibat perang kepada Jerman, nilainya mencapai sepertiga dari defisit anggaran Jerman. Dengan memperkenalkan jenis mata uang baru pada 1923 yakni Rentenmark dan Reichsmark pada 1924, Jerman akhirnya dapat mengontrol inflasi tersebut.

3. The Great Depression, 1929

Ini adalah depresi terpanjang dan paling parah dalam sejarah ekonomi global, berlangsung antara 1929 sampai pecahnya Perang Dunia II. krisis ini berawal ditandai dengan terpuruknya bursa Wall Street, yang menjadikannya sebagai keruntuhan paling dahsyat dalam sejarah pasar saham. Pada 29 Oktober 1929, USD10 miliar nilainya setara USD95 miliar untuk saat ini, yang lenyap ditelan bumi.

Pada tahun-tahun menjelang Selasa Hitam (Black Tuesday), bursa saham Dow terlahir banyak jutawan. Pasar saham menjadi hobi bagi investor bodoh yang siap memborong saham perusahaan (banyak fiktif) tanpa mempelajari rekam jejaknya.

10 Krisis Moneter Terburuk Sepanjang Sejarah Dunia. (FOTO: MNC Media)

4. Krisis Minyak, 1973

Karena dibayang-bayangi perang Yom Kippur antara Suriah dan Mesir melawan Israel, OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia) minyak dijadikan sebagai senjata dengan cara melakukan embargo minyak terhadap pihak yang mendukung Israel. Biaya minyak mentah meningkat sementara produksi dipangkas, terutama untuk AS dan Belanda. 

Memang Embargo hanya berlangsung selama lima bulan, tetapi efeknya terus dirasakan hingga saat ini. Pasar Saham New York kehilangan mencapai USD97 miliar. 

5. Senin Hitam (Black Monday)

Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan terjadinya Senin Hitam (Black Monday) pada 19 Oktober 1987. Perdagangan program, perselisihan kebijakan moneter serta kekhawatiran akan inflasi, semuanya digadang-gadang menjadi penyebab krisis ini. 

Namun, jelasnya secara tiba-tiba miliaran USD hilang dari pasar saham seluruh dunia. Hong Kong kehilangan 45,8% dari total nilai sahamnya, Inggris kehilangan 26,4%, Australia lenyap 41,8% dan Selandia Baru drop hingga 60%. 

6. Krisis Moneter Asia Tenggara, 1997

Berawal dari banyak pengamat mengatakan bahwa perekonomian Asia sebagai Macan Asia yang sedang bangkit dan segera menggantikan dominasi ekonomi barat. Tetapi, tidak butuh waktu lama untuk membalikkan pujian tersebut menjadi bencana besar yang dimulai pada Juli 1997.

Krisis Moneter Asia Tenggara terjadi pada 1997, krisis ini berawal dari hilangnya kepercayaan investor dengan mata uang Asia. Makan, terjadilah efek domino, dimulai dari Thailand dan meluas ke Filipina, Hong Kong, Malaysia dan Indonesia dan terus menyebar hingga memicu krisis global. 

Di pasar saham Thailand terkoreksi 75%, Hong Kong 23% dan Singapura anjlok hingga 60% serta nilai tukar Rupiah terdevaluasi hingga 90%.

7. Krisis Rubel, 1998

Krisis Rubel yang terjadi di Rusia karena korupsi, kebijakan reformasi ekonomi yang tidak efektif, devaluasi nilai Rubel, dan ketidakstabilan politik jadi membawa Rusia ke dalam krisis moneter masif.

Selain itu, posisi Rusia sebagai eksportir sepertiga dari jumlah minyak dan gas di dunia, menyebabkan Rusia sangat rentan terhadap terjadinya fluktuasi harga minyak. Saat investor asing menarik uangnya keluar dari Rusia, bank menjadi lumpuh dan dengan terpaksa harus meminjam dengan IMF.

8. "Dekade yang Hilang" Jepang 1990-2000

Terjadi runtuhnya gelembung aset (asset bubble) di Jepang pada 1991 menyebabkan pertumbuhan ekonomi rendah dan berkepanjangan hingga pada 2000. Itulah penyebab melemahnya ekspansi ekonomi sepanjang 1990an, menjadikannya satu dekade yang hilang. Jepang beruntung dapat menghindari depresi, namun efek di 1991 tersebut masih terasa sampai saat ini.

Krisis ini terjadi penyebab sebenarnya adalah akibat tidak sehatnya spekulasi, tingginya angka kredit dan rendahnya tingkat suku bunga. Saat pemerintah mencoba mengendalikannya, kredit semakin sulit didapat dan penyertaan modal turun sangat drastis.

9. Resesi hebat, 2008

Berawal dari bangkrutnya Bank Lehman Brothers pada 2008, Bank ini memiliki aset bernilai USD600 miliar menjadi simbol dimulainya krisis moneter paling dramatis sejak masa Depresi Hebat. Penyebab Depresi Hebat ini berkaitan dengan di de regulasinya beberapa kebijakan sektor keuangan, kebijakan moneter yang buruk dan hancurnya ekonomi internasional akibat tingkat utang tinggi di sektor publik dan swasta. 

Dampak yang disebabkan krisis ini sangat hebat. Bahkan, sampai Maret 2009, 45% dari kekayaan global telah lenyap akibat krisis ini.

10. Krisis Utang Sovereign Eropa, 2009 hingga saat ini

Krisis moneter ini terjadi berlangsung sampai hari ini dan tidak ada seorang pun tahu sampai kapan krisis moneter ini akan berakhir. Kini, pasar makin khawatir terhadap kemampuan sejumlah negara, khususnya Yunani, Irlandia, Spanyol, Portugal, dan Italia, untuk membayar utang mereka.  

Bank-bank Internasional yang terlibat terus memberi utang terhadap negara-negara ini, hal tersebut diduga semakin membuat jatuhnya pasar.

Demikianlah pembahasan mengenai 10 krisis moneter terburuk sepanjang sejarah dunia. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk Anda.

SHARE