ECONOMICS

10 Negara Kreditur Terbesar Utang Luar Negeri Pemerintah, Nomor 1 dari Asia

16/12/2023 14:46 WIB

BI mencatat Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah pada Oktober 2023 sebesar USD185,1 miliar, tumbuh 3,0% secara tahunan (yoy).

10 Negara Kreditur Terbesar Utang Luar Negeri Pemerintah, Nomor 1 dari Asia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah pada Oktober 2023 sebesar USD185,1 miliar, tumbuh 3,0% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan tersebut masih lebih lambat dibandingkan September yang mencapai 3,3%.

Dari jumlah tersebut, sebanyak USD21,30 miliar berasal dari negara kreditur terutama di kawasan Asia. Jepang pun tercatat di urutan pertama dan China urutan keempat.

Sisanya berasal dari negara di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Sementara negara-negara di Afrika tidak masuk dalam daftar kreditur ULN pemerintah.

Berikut daftar 10 besar negara kreditur ULN pemerintah per Oktober 2023:

1. Jepang : USD7,91 Miliar

Angkanya naik dari Oktober 2022 dengan nilai USD7,89 miliar dan turun dari September 2023 dengan jumlah USD7,95 miliar.

2. Jerman : USD 3,98 miliar

Nilainya naik dari Oktober 2022 dan September 2023 dengan masing-masing USD3,69 miliar dan USD3,97 miliar.

3. Perancis: USD 2,65 miliar

Naik dari Oktober 2022 dengan nilai USD2,03 miliar dan turun dari September 2023 sebesar USD2,69 miliar.

4. China : USD 1,37 miliar

Nilainya turun dari Oktober 2022 sebesar USD1,47 miliar dan naik dari September 2023 sebesar USD1,34 miliar.

5. Amerika lainnya: USD 1,12 miliar

Naik dari Oktober 2022 dan September 2023 dengan nilai masing-masing USD58 dan USD 971 juta.

6. Australia : USD 1,06 miliar

Turun dari Oktober 2022 dan September 2023 dengan nilai masing-masing USD1,14 miliar dan USD1,08 miliar.

7. Korea Selatan: USD 838 juta

Nilainya turun dari Oktober 2022 dan September 2023 dengan nilai masing-masing USD876 dan USD842 juta.

(Data Bank Indonesia)

8. Singapura: USD 673 juta

Naik dari Oktober 2022 dan September 2023 dengan nilai masing-masing USD508 dan USD 660 juta.

9. Hongkong : USD 424 juta

Naik dari Oktober 2022 dan September 2023 dengan nilai masing-masing USD302 dan USD411 juta.

10. Amerika Serikat: USD 233 juta

Turun dari Oktober 2022 dengan nilai USD779 juta dan naik dari September 2023 dengan jumlah USD226 juta.

Secara bulanan, ULN pemerintah turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar USD188,3 miliar dolar AS. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Erwin Haryono mengatakan, penurunan posisi ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain.

“Seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat,” ujar Erwin dalam keterangan tertulis pada Jumat (15/12/2023).

Selain itu, Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.

(FRI)

SHARE