IDXChannel – Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah pada Oktober 2023 tercatat sebesar USD185,1 miliar. Angka tersebut tumbuh sebesar 3,0% (yoy), meskipun melambat dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 3,3% (yoy).
Meski begitu, jika dibandingkan secara bulanan, ULN pemerintah turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar USD188,3 miliar dolar AS.
“Penurunan posisi ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, dalam keterangan tertulis pada Jumat (15/12/2023).
Selain itu, Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.
Pemanfaatan ULN pada Oktober 2023 juga masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah dan perlindungan masyarakat, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Dukungan tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,4%), jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,2%), serta jasa keuangan dan asuransi (10,0%). Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.
Erwin menyebut posisi ULN pemerintah relatif aman terkendali mengingat semua ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari ULN pemerintah.