ECONOMICS

2011 dan 2018 RI Tercatat Sebagai Negara Terbesar Importir Beras

Rista Rama Dhany 16/03/2021 12:11 WIB

Rencana pemerintah mengimpor beras dapat mempengaruhi naiknya harga beras di pasar internasional. Karena Indonesia adalah pembeli besar.

2011 dan 2018 RI Tercatat Sebagai Negara Terbesar Importir Beras (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah berencana mengimpor satu juta beras dalam waktu dekat untuk mengamankan harga dan pasokan jelang bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Kebijakan ini sangat krusial dan dipantau banyak negara karena dapat mempengaruhi harga beras internasional.

Ekonomi Senior Universitas Indonesia, Faisal Basri mengungkapkan, rencana pemerintah mengimpor beras dapat mempengaruhi naiknya harga beras di pasar internasional. Karena Indonesia adalah pembeli besar (new big buyer).

“Pada 2018 Indonesia merupakan pengimpor terbesar kedua dan pada tahun 2021 (pengimpor beras) paling besar di dunia,” ungkap Faisal Basri dalam laman priadinya, Selasa (16/3/2021).

Faisal menambahkan, sehingga wajar apabila kebijakan impor beras Indonesia sangat dicermati para eksportir beras internasional.

“Wajar jika para pengekspor beras utama dunia mencermati dengan seksama kebijakan perberasan Indonesia,” tambah Faisal.

Bila melihat data harga beras Internasional yang mengacu pada harga besar di Thailand dan Vietnam. Sejak akhir 2019 harga beras Vietnam meningkat tajam, dari US325,79/mt (setara dengan Rp4.724/kg) pada Oktober 2019 menjadi USD500,48/mt (Rp7.256/kg) pada Februari 2021, dengan kurs Rp14.500/USD. 

Ada pun beras Thailand naik dari USD421/mt (Rp6.105/kg) pada November 2019 menjadi USD557/mt (Rp8.077/kg) pada Februari 2021.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia pernah mengimpor beras paling besar sepanjang sejarah yakni pada 1999 dengan volume impor sebanyak 4,8 juta ton, dan sepanjang tahun selain impor beras. Impor beras tercatat meningkat lagi pada 2011 dengan volume 2,8 juta ton, kemudian pada 2018 impor sebanyak 2,3 juta ton. (RAMA)

SHARE