ECONOMICS

4 Hal yang Harus Dilakukan ketika Rupiah Melemah bagi Wirausaha dan Investor

Kurnia Nadya 18/04/2024 12:27 WIB

Kenaikan nilai tukar dolar AS lebih memengaruhi pelaku usaha yang perlu membeli bahan baku dari luar negeri dan membayarnya dengan dolar AS.

4 Hal yang Harus Dilakukan ketika Rupiah Melemah bagi Wirausaha dan Investor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Apa yang harus dilakukan ketika rupiah melemah? Beberapa hari belakangan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah menembus lebih dari Rp16.000/USD. Apa saja dampak yang diakibatkan? 

Ekonom Josua Pardede mengatakan dampak rupiah anjlok pada masyarakat cenderung kecil. Sebab masyarakat umumnya menerima pendapatan dan bertransaksi dalam kesehariannya menggunakan rupiah. 

Kenaikan nilai tukar dolar AS lebih memengaruhi pelaku usaha yang perlu membeli bahan baku dari luar negeri dan membayarnya dengan dolar AS. Sehingga, biaya impor menjadi lebih tinggi. 

Dampak lain yang muncul akibat rupiah melemah yakni koreksi Indeks Harga Saham Gabungan. Begitu perdagangan kembali dibuka setelah libur cuti lebaran, IHSG memang tercatat menurun pada perdagangan hari pertama. 

Saham-saham yang terdampak dari pelemahan rupiah adalah saham-saham perbankan besar, yang tercatat mengalami koreksi sejak Selasa (16/4) dan melanjutkan penurunan hingga hari ini. Meskipun sebagian lagi bergerak hijau. 

Dampak lainnya, muncul potensi kenaikan suku bunga. Seperti diketahui, Bank Indonesia bisa mengintervensi melalui kebijakan suku bunga untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah. 

Namun di sisi lain, para eksportir justru diuntungkan dengan penguatan dolar AS yang belakangan terjadi. Begitu pula dengan pekerja-pekerja Indonesia yang menerima bayaran dalam dolar AS. 

Dalam momentum rupiah melemah, apa yang dapat dan harus dilakukan oleh investor dan masyarakat umum? Mengutip Sikapi Uangmu OJK (18/4), berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan ketika rupiah tengah melemah. 

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Rupiah Melemah? 

1. Beli Produk Dalam Negeri 

Mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi produk buatan dalam negeri. Membeli produk-produk dalam negeri berarti bertransaksi dengan rupiah, tidak seperti membeli barang impor yang dibeli dalam mata uang asing. 

Oleh karena itu, mengurangi pembelian barang-barang impor adalah salah satu langkah termudah untuk dilakukan bersama sebagai masyarakat untuk membantu stabilitas rupiah. 

2. Manfaatkan Lindung Nilai 

Para pengusaha dianjurkan memanfaatkan layanan lindung nilai yang disediakan perbankan, terutama pelaku usaha yang memerlukan bahan baku dari luar negeri untuk kegiatan produksinya. 

Transaksi lindung nilai atau hedging dapat membatasi risiko peningkatan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan nilai tukar dolar AS. 

3. Berinvestasi 

Momentum melemahnya rupiah dapat dimanfaatkan untuk mulai berinvestasi. Harga saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar besar umumnya bakal terkoreksi ketika nilai tukar rupiah melemah. 

Ini adalah peluang bagi investor untuk membeli saham-saham berkapitalisasi pasar besar dengan harga terdiskon. Terutama saham-saham perbankan yang kerap direkomendasikan untuk investasi jangka panjang. 

Investasi lain yang cocok ketika rupiah tengah melemah adalah logam mulia dan surat utang negara (SUN). Harga emas relatif stabil dibanding harga saham, namun investor harus mempertimbangkan waktu pembelian. 

4. Tidak Menimbun Dolar

Menabung dolar AS memang memberikan keuntungan ketika nilai tukarnya tengah naik, namun ini hanya berlaku bagi nasabah-nasabah yang memang sudah lama memiliki tabungan valas. 

Mulai menyimpan uang dalam dolar AS ketika nilai tukarnya sudah tinggi seperti sekarang justru sudah terlambat dan berisiko rugi ketika rupiah mulai menguat. Selain itu, membeli dolar pada masa-masa seperti ini juga malah memperkuat nilai tukar USD.

Itulah beberapa hal yang harus dilakukan ketika rupiah melemah bagi pelaku usaha dan masyarakat umum. (NKK)

SHARE