IDXChannel - Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pelemahan rupiah yang terjadi saat ini. Sebab menurutnya, pada masyarakat luas, dampak pelemahan nilai tukar rupiah ini cenderung kecil.
Hal itu dikatakan Ekonom Josua Pardede. Menurutnya, masyarakat yang memiliki pendapatan dan pengeluaran dalam rupiah tidak memiliki dampak dari pelemahan rupiah tersebut.
"Oleh sebab itu, masyarakat pun juga tidak perlu khawatir dengan dampak dari pelemahan rupiah terhadap daya beli masyarakat dan perekonomian domestik," kata Josua, Selasa (17/4/2024).
Adapun yang perlu dipahami, lanjut Josua, meskipun nilai tukar Non-Deliverable Forward (NDF) rupiah terhadap dollar AS menembus level 16.000, namun kondisinya sangat berbeda dengan krisis tahun 1998.
Saat itu, rupiah melemah dari level 4.000 per dollar menjadi 16.000 karena krisis mata uang yang menyebar dari pelemahan Bath Thailand.
Sementara pada saat krisis pandemi 2020 sekalipun rupiah juga melemah hingga menembus level 16.000, namun pelemahan rupiah tersebut tidak permanen.