ECONOMICS

5 Penguasaha Kelapa Sawit Paling Kaya di Indonesia, Siapa Saja?

Shifa Nurhaliza Putri 16/12/2023 13:28 WIB

Sepanjang 2023, pengusaha kelapa sawit paling kaya di Indonesia sukses megumupulkan cuan di tengah ketidakpastian ekonomi

5 Penguasaha Kelapa Sawit Paling Kaya di Indonesia, Siapa Saja? (Foto: Penguasaha Kelapa Sawit Paling Kaya di Indonesia)

IDXChannel – Sepanjang 2023, pengusaha kelapa sawit paling kaya di Indonesia sukses megumupulkan cuan di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia dan tentunya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi banyak pengusaha yang menggeluti bisnis ini.

Peluang yang begitu besar memungkinkan pengusaha kelapa sawit memperoleh keuntungan besar dari bahan baku minyak bumi untuk tujuan apapun. Banyak perusahaan di Indonesia yang memperoleh keuntungan dari perkebunan kelapa sawit baik di dalam negeri maupun internasional.

Penguasaha Kelapa Sawit Paling Kaya di Indonesia

1. Keluarga Widjaja
Keluarga Widjaja dari Sinar Mas memiliki kekayaan bersihnya yakni sebesar USD10,8 miliar atau setara Rp168 triliun. Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis yang didirikan oleh Eka Cipta Widjaja yang meninggal dunia pada Januari 2019 di usia 98 tahun.

Keluarga Widjaja tercatat sebagai pemilik Sinar Mas Group. Sinar Mas Group merupakan produsen minyak nabati terbesar di Indonesia dengan merek Filma. Selain itu, keluarga terkaya ini memiliki perusahaan Golden Agri Resources, produsen minyak sawit terbesar di dunia.

2. Anthoni Salim
Selain itu, Antoni Salim adalah konglomerat di Indonesia yang kekayaannya juga bersumber dari minyak sawit. Diketahui, bisnis kelapa sawit keluarga Salim dijalankan melalui perusahaannya Indofood Agri-Resources Ltd.

Saat ini Grup Salim mempunyai perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit, antara lain PT Perusahan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Menurut Majalah Forbes 2021, Antoni Salim merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia. Kekayaan bersih Anthony Salim sebesar USD5,55 miliar atau setara  Rp83,21 triliun.

3. Susilo Wonowidjojo
Susilo Wonowijojo berada di 10 daftar orang terkaya Forbes 2022, dengan Susilo dan keluarganya memiliki total kekayaan bersih USD3,5 miliar atau Rp52,15 triliun.

Saat ini, Susilo Wonowidjojo menduduki peringkat ketiga konglomerat terbesar di Indonesia yang kaya akan kelapa sawit. Memulai karir sebagai pengusaha tembakau di Gudang Garam. Ia kemudian memasuki bisnis perkebunan kelapa sawit melalui perusahaannya PT Matahari Kafripan Indonesia (Makin Group). Badan usaha perusahaan tersebar di Provinsi Jambi dan Kalimantan Tengah.

4. Bachtiar Karim
Menurut majalah Forbes edisi 2022, Bachtiar Karim masuk dalam 10 orang terkaya di Indonesia. Perkiraan kekayaan bersih Bakhtyar Karim adalah USD4 miliar atau setara Rp60,4 triliun (dengan kurs Rp15.100 per dolar AS).

Kekayaannya berasal dari perusahaan kelapa sawit yang dimilikinya. Bachtiar, bersama saudara laki-lakinya Burhan dan Bahari, menjalankan Musim Mas, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1972. Penjualan minyak sawit  mencapai USD6,9 miliar pada tahun 2020.

5. Martua Sitorus
Perusahaan Indonesia berikutnya yang kaya raya dari kelapa sawit adalah Martha Sitrus. Ketika didirikan pada tahun 1991, Martua Sitorus mendirikan Wilmar bersama  Kuok Khoon Hong.

Pada awal berdirinya, perusahaan ini memiliki kurang dari 10.000 hektar (ha) perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara. Perusahaan ini telah berkembang hingga ratusan ribu hektar dan memiliki banyak pabrik pengolahan kelapa sawit.

Wilmar merupakan salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan total luas tanam 232.053 hektar pada akhir tahun 2021. Dari jumlah tersebut, 65% perkebunan kelapa sawit berlokasi di Indonesia, sekitar 26% berasal dari Malaysia Timur dan 9% sisanya berasal dari Afrika. 

Menurut Forbes 2022, dia saat ini menduduki peringkat ke-14 orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Forbes, kekayaan bersih Martua Citrus mencapai USD2,85 miliar atau setara Rp40,75 triliun. (SNP)

SHARE