ECONOMICS

6 Produk UKM Indonesia yang Berhasil Go International, Apa Saja?

Shifa Nurhaliza Putri 22/07/2024 08:33 WIB

Melirik 6 produk UKM Indonesia yang berhasil go International memang perlu dicermati.

6 Produk UKM Indonesia yang Berhasil Go International, Apa Saja? (Foto: Produk UKM Indonesia yang Berhasil Go International)

IDXChannel – Melirik 6 produk UKM Indonesia yang berhasil go International memang perlu dicermati. Kenyataannya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia kini telah menjadi tumpuan perekonomian Indonesia. 

Dari segi jumlah, UMKM Indonesia berkembang cukup pesat. Jumlah usaha kecil dan menengah  terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Pada Maret 2021, jumlah UKM yang berpartisipasi dalam ekosistem digital mencapai 4,8 juta.

6 Produk UKM Indonesia yang Berhasil Go International

Mengutip berbagai sumber, berikut adalah 6 produk UKM Indonesia yang berhasil go International:

1. Mi Telur Asal Siadoarjo
Di Sidoarjo, terdapat produk mie telur yang sukses go internasional dengan ekspor perdana ke Jeddah, Arab Saudi pada September 2022. Produsen mie telur adalah CV Indigo Sejahtera, UMKM yang berpusat di Jalan Raya Lebo, Kabupaten Sidoarjo.

Dalam ekspor kali ini CV Indigo Sejahtera mengirimkan mie telur yang dikemas dalam container besar. Mereka pun bertekad dan optimistis bisa mencapai jumlah pengiriman yang dibutuhkan di Jeddah, yakni 8 kontainer atau setara 112 ton.

Keberhasilan ekspor ini juga didukung oleh standar mutu mie telur. Sebagai produsen, CV Indigo Sejahtera telah mendapatkan sertifikasi dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA) untuk produk nabatinya.

2. Batik Asal Semarang
Lalu ada siPutri, kain batik berwarna alami asal Semarang yang juga sudah menembus pasar internasional. Menurut pemilik toko, pembeli luar negeri  lebih menyukai produk dengan warna lebih natural.

Produk ini bahkan sudah dikirim ke berbagai negara seperti Jerman, Kanada, Singapura, dan Dubai. Berbeda dengan batik biasa, batik siPutri diproduksi dengan cara ramah lingkungan dengan menggunakan  pewarna alami dari berbagai tumbuhan, seperti daun ketapang, polong jolawe, kayu tingi, dan kayu mahoni.

3. Potongan Kayu Damar Asal Kalimantan Selatan
Perusahaan UMKM dibawah naungan Kantor Pajak dan Bea Cukai Banjarmasin, CV Abdalta Indonesia berhasil mengekspor produk kayu plastik ke pasar luar negeri. 

Produk ini pertama kali diekspor  ke Arab Saudi dalam jumlah 2.000 bag yang diangkut melalui jalur laut Banjarmasin dalam dua kontainer. Kayu damar banyak dicari di beberapa negara karena kualitasnya yang baik sebagai bahan baku pembuatan banyak furniture dan produk sejenis.

4. Usaha Dagang Bandar Mina 
UKM ini berlokasi di Bali bagian utara dan khusus mengekspor kerapu macan dan kerapu bebek. Ikan yang diekspor dapat dikemas, dikeringkan atau dibekukan sebelumnya, atau bahkan segar.

Negara tujuan ekspor UKM tersebut adalah Hongkong, China, Jepang, Thailand, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. UKM ini juga melibatkan banyak nelayan lokal dan warga Bali Utara dan bekerja sama untuk mendapatkan benih berkualitas tinggi dari kelompok ikan kerapu.

5. Gendhis Bag
UKM Gendhis Bag berpusat di Yogyakarta dan didirikan oleh Ferry Yuliana pada tahun 2002. Sesuai dengan namanya, Gendhis Bag khusus memproduksi tas wanita. Uniknya tas ini terbuat dari bahan alami seperti gel, rotan, rumput laut, tempel dan bambu.

Saat ini Gendhis Bag mampu memproduksi 300 hingga 500 tas per bulan. Hanya 25 tas dari setiap model yang diproduksi. Ada juga tas yang diproduksi dalam jumlah terbatas.Tas edisi terbatas ini biasanya hanya diproduksi satu kali dan harganya  jauh lebih mahal, sekitar Rp2,5 juta. Rata-rata harga tas Gendhis biasanya berkisar Rp300.000.

Tas produksi Gendhis Bag juga sering dikunjungi oleh Ibu Negara, mulai dari Ibu Ani Yudhoyono hingga Ibu Iriana Joko Widodo. Saat ini produk tersebut telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Venezuela, Malaysia, dan Spanyol.

6. Parfum Asal Aceh
Minyeuk Pret merupakan merek parfum dari perusahaan UMKM di Aceh yang didirikan pada bulan April 2015. Bahan utama yang digunakan untuk memproduksi parfum ini adalah nilam.

Selain itu, Minyeuk Pret juga memiliki berbagai varian rasa seperti kopi, bunga Seulanga, dan bunga meulu. Tak hanya di dalam negeri, parfum ini juga dijual  ke luar negeri antara lain Timor Leste, Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat. Untuk pembeliannya, pembeli bisa langsung datang  ke toko  Banda Aceh atau memesan melalui berbagai online marketplace. (SNP)

SHARE