7 Brand Lokal yang Go Internasional yang Tidak Anda Sadari
Beberapa brand lokal yang go internasional ini tidak Anda sadari. Bahkan beberapa diantaranya seringkali disangka merupakan brand luar.
IDXChannel - Beberapa brand lokal yang go internasional ini tidak Anda sadari. Bahkan beberapa diantaranya seringkali disangka merupakan brand luar.
Selain itu, beberapa brand lokal yang mendunia ini banyak didominasi oleh produk fashion. Mereka terkenal setelah mengikuti beberapa ajang fashion show.
Lantas selain fashion apa saja brand lokal yang go internasional? Yuk intip penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber.
Brand Lokal yang Go Internasional
Beberapa brand lokal yang go internasional ini tersebar di beberapa benua, mulai dari Eropa, Amerika, hingga Afrika. Bahkan makin tahun, jumlahnya pun makin banyak.
Untuk lebih jelasnya simak penjelasan dan rinciannya.
1. Erigo
Bisnis fashion ini telah didirikan sejak 2010 silam dan awalnya bernama Selected and Co. Fokus dari brand ini pada awalnya justru memproduksi pakaian batik yang casual.
Seiring berjalannya waktu, Muhammad Sadad yang merupakan founder dari brand tersebut melakukan inovasi produk. Dia mengubah nama brand menjadi Erigo pada 2013 dan memperluas segmentasi pasar dengan menjual produk pakaian unisex berkonsep street style dan traveling.
Konsep ini rupanya lebih mudah diterima masyarakat karena dinilai lebih kekinian. Erigo kini semakin dikenal oleh masyarakat tak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri.
Selain itu, Erigo juga sempat melakukan iklan brand di billboard Time Square New York, Amerika Serikat pada awal Maret 2021 yang membuat brand-nya lebih dikenal di pasar internasional. Erigo juga berhasil memamerkan koleksi terbarunya dalam acara bergengsi New York Fashion Week 2022 sebagai eksistensinya di pasar global.
2. Indomie
Melansir wikipedia, Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak perusahaan Indofood di Indonesia.
Indofood sendiri merupakan produsen mi instan terbesar di dunia, dengan 16 pabrik, 15 miliar paket Indomie diproduksi setiap tahun. Indomie juga diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Pasar ekspor utama Indofood termasuk Timor Leste, Australia, Papua Nugini, Arab Saudi, Taiwan, dan negara-negara lain di Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.
Selain di Indonesia, Indomie telah diproduksi di Nigeria sejak 1995 di mana produk tersebut merupakan merek yang populer. Indofood memiliki pabrik pembuatan mi instan terbesar di Afrika.
3. Krisbow
Sering dikira brand luar, nyata brand perkakas ini merupakan asli produk lokal. Brand ini yang diambil dari nama Krisnandi Wibowo disingkat menjadi krisbow ini merupakan produk dari kawan lama group yang juga menaungi Ace Hardware dan Informa.
Adapun Krisnandi Wibowo sendiri merupakan anak dari pendiri Kawan Lawa, Wong Jin.
7 Brand Lokal yang Go Internasional yang Tidak Anda Sadari. (FOTO: MNC Media)
4. Tolak Angin
Jangan sangka bila produk herbal ini memiliki nama di luar negeri. Brand milik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah berdiri sejak 1930.
Saat pertama kali ekspansi Tolak Angin banyak diekspor ke negara lain seperti Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja, Arab Saudi, dan negara-negara lainnya. Kini beberapa negara eropa dan amerika juga menjadi komoditas dari tolak angin.
5. The Executive
Merupakan brand fashion yang diproduksi oleh PT Delami Garment Industries atau dikenal dengan Delamibrands. Perusahaan tersebut didirikan oleh Johanes Farial pada 1979.
Tak seperti kebanyakan brand fashion yang menyasar pangsa pasar pakaian casual, The Executive justru hadir dengan produk workwear yang banyak diminati oleh para profesional dan eksekutif muda.
Brand ini telah bertahan hingga lebih dari tiga dekade, popularitas The Executive semakin melejit setelah tak hanya di Indonesia tapi juga di pasar internasional.
Produknya dapat kalian temui di berbagai wilayah seperti Jakarta, Pulau Jawa, Ambon, Bali, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Palembang, Samarinda, dan Medan.
Selain itu, The Executive juga berhasil menembus pasar global dengan menjual koleksinya di beberapa negara seperti Singapura, China, India, Sri Lanka, Asia Utara, Timur Tengah dan Australia.
6. Cotton Ink
Didirikan oleh Carline Darjanto dan Ria Sarwono pada 2008. Awalnya Cotton Ink hanya memproduksi t-shirt custom, namun seiring dengan banyaknya konsumen dan perkembangan bisnisnya, Cotton Ink memperluas pangsa pasarnya dengan menambah beberapa variasi item.
Pada kancah nasional, merek ini telah memperoleh penghargaan, seperti The Most Innovative Brand di ajang Jakarta Fashion Week. Kemudian, memperoleh penghargaan sebagai Best Local Brand dari Free Magazine.
Selain itu Cottonink juga berhasil menembus pasar Singapura, Malaysia, Australia dan beberapa negara di Eropa dengan sistem penjualan langsung lewat platform Cottonink.
7. Edward Forrer
Merek sepatu, tas dan sandal kulit Edward Forrer merupakan merek asli buatan anak bangsa, tepatnya berasal dari Bandung. Awalnya, Edward Forrer dipasarkan secara door to door oleh pemiliknya, Edo pada 1989.
Namun, kualitas produk yang baik membuat Edward Forrer terus berkembang pesat hingga saat ini bisa memiliki outlet di Malaysia, Australia hingga Hawaii.
Itulah penjelasan brand lokal yang go internasional. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.