ECONOMICS

97 Persen Wisatawan Indonesia Paling Mudah Terpengaruh Medsos

Ikhsan PSP 03/10/2023 16:23 WIB

Media sosial mempengaruhi cara masyarakat Indonesia menemukan akomodasi.

97 Persen Wisatawan Indonesia Paling Mudah Terpengaruh Medsos. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Hasil riset konsumen tentang akomodasi edisi 2023 yang dilakukan oleh SiteMinder mengungkapkan bahwa 97% wisatawan Indonesia paling mudah dipengaruhi media sosial dalam hal berwisata. 

Regional Vice President SiteMinder untuk Asia Pasifik, Bradley Haines, mengungkapkan media sosial mempengaruhi cara masyarakat Indonesia menemukan akomodasi.

"Angka ini meningkat menjadi 97% di antara orang Indonesia, menjadikan mereka yang paling mungkin dipengaruhi oleh media sosial daripada wisatawan lain secara global selama proses menemukan akomodasi," ungkap Haines dalam konferensi pers SiteMinder’s Changing Traveller Report 2023 di Hotel Veranda, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Selain media sosial, lebih dari separuh wisatawan, termasuk lebih dari dua pertiga milenial, memiliki kemungkinan besar dalam menggunakan AI untuk menghasilkan rekomendasi akomodasi.

"Wisatawan Indonesia bahkan lebih reseptif dengan 83% cenderung menggunakan AI untuk menghasilkan rekomendasi akomodasi," ucapnya.

Adapun 88% wisatawan lokal akan mengatur akomodasi mereka dengan memesan secara online atau melalui situs pemesanan. Namun, lebih dari setengahnya mengatakan bahwa mereka belum melanjutkan pemesanan karena pengalaman yang buruk. 

Proses yang sulit dan waktu loading yang lama tergolong faktor yang menentukan buruknya pengalaman wisatawan dalam melakukan pemesanan. 

Haines menambahkan, wisatawan Indonesia saat ini tidak hanya sangat bergantung pada digital, tetapi juga secara sadar dan terus-menerus memiliki keinginan kuat untuk menciptakan kenangan selama mereka masih memiliki privilege untuk berwisata. 

"Melalui riset kami, kami sekarang tahu bahwa mereka menganggap industri akomodasi berada di belakang dalam hal adopsi teknologi, dan penyedia akomodasi harus melihat ini sebagai ajakan untuk berinvestasi dalam modern technology commerce yang memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini," tutup Haines. (NIA)

SHARE