ECONOMICS

Ada 65 Pasien Covid-19 Dimakamkan di Malang, UPT Pemakaman: 99 Persen Positif

Avirista M/Kontributor 06/07/2021 15:40 WIB

Tingginya kasus terkonfirmasi Covid-19, juga berimbas pada tingkat kematian.

Ada 65 Pasien Covid-19 Dimakamkan di Malang, UPT Pemakaman: 99 Persen Positif. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tingginya kasus terkonfirmasi Covid-19, juga berimbas pada tingkat kematian. Hal ini membuat petugas pemakaman jenazah Covid-19 dibuat kelelahan dengan intensitas pemakaman yang mencapai lebih dari 10 kali sehari.

Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Taqroni Akbar, mengakui rasa lelah begitu besar dirasakan. Sebab hampir setiap hari memakamkan jenazah Covid-19 berlangsung hingga dini hari.

Bahkan rekor tertinggi kematian pasien-pasien dengan pemakaman protokol kesehatan kerap kali pecah. Apalagi, jumlah jenazah yang dimakamkan untuk hari Senin (5/7/2021) kemarin sebanyak 26 orang, dari 32 orang yang meninggal dunia.

"Juli ini meningkat drastis, kemarin saja yang sejumlah 26 (yang dimakamkan), yang meninggal 3. Di era PPKM selama tiga hari tercatat 65 terkonfirmasi (dimakamkan Covid-19), 99 persen itu positif," kata Taqroni saat dikonfirmasi, pada Selasa siang (6/7/2021).

Guna memudahkan layanan pemakaman jenazah Covid-19, pihaknya sebenarnya telah mengerahkan sebanyak 14 orang yang terbagi menjadi dua tim pemakaman. Satu tim yang bertugas saja bisa sampai 6-7 orang, tergantung petugas yang masuk untuk memakamkan.

"Idealnya satu tim sebanyak 8 orang, kita sekarang ada 14 personel, kita bagi dua. Cuma yang enggak masuk rata-rata dua tiap hari, izin istirahat, jadi 6 (personel) dimaksimalkan," ungkapnya. 

Alhasil dengan intensitas pemakaman jenazah Covid-19 yang begitu tinggi di Kota Malang membuat banyak anggotanya kelelahan. Apalagi personel pemakaman jenazah Covid-19 Kota Malang ini juga harus menyelesaikan tugasnya hari itu juga, bahkan sampai dini hari baru selesai. 

"Jadi sistem kerja kita sekarang pulangnya sampai pagi, berapa yang meninggal di hari ini meninggalnya di bawah jam 6 sore harus kita tuntaskan, berapa pun. Tapi kalau lebih dari itu ya terpaksa, ditunda besoknya. Meninggal jam 8,jam 9 (malam) kita pakai besoknya," jelasnya.

Dengan intensitas yang tinggi ini tak jarang dikatakan Taqroni, ia dan timnya terpaksa tidur di makam, sambil menunggu kedatangan jenazah. "Sering tertidur, kalau menunggu (jenazahnya) lama itu istirahatnya di makam, kalau kamar mayat nggak, karena tugasnya di makam kita," beber dia. 

Dirinya juga berujar untuk menyiapkan amunisi tambahan bagi tubuh kerap kali meminum ramuan jamu tradisional. Jamu tradisional sepertinya beras kencur, menjadi alternatif menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat di tengah peningkatan pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19. 

"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk mematuhi prokes) protokol kesehatan, saya pakai jamu tradisional, ya beras kencur itu saja, madu mungkin untuk jaga kesehatan," ucapnya. 

Namun diakuinya hal itu belum menjadi jaminan ia dan tim sehat, bahkan disebutnya dua anggota tim telah terpapar Covid-19, bahkan satu orang di antaranya meninggal dunia empat bulan lalu. "Tim saya meninggal dunia 4 bulan lalu dan satu orang menjalani perawatan di RSSA, pokoknya kalau drop kita istirahatkan saja," ungkapnya.

Meski demikian semangat Taqroni dan tim pengubur jenazah Covid-19 tak pernah kendor. Ada rasa iba kepada para keluarga korban Covid-19 yang menanti kedatangan sanak keluarganya yang akan dimakamkan. 

Hal ini pula yang membuat semangat anggota tim pemakaman jenazah Covid-19 kembali tinggi meski dalam sehari satu tim bisa memakamkan jenazah hingga lebih dari 10 kali pemakaman. 

"Capek itu pasti, kalau capek tidak bisa dihindari ya merasa capek. Cuma tidak mungkin (menghindar), tugas ini kita tinggalkan. Cuma semangat dari kemanusiaan ini yang teman-teman membuat menghilangkan rasa capek dan lelah, lihat sedihnya menunggu di makam keluarga, ini menjadi seakan-akan harus segera dilaksanakan dan semangat itu muncul lagi mengalahkan rasa capek," papar dia. (TYO)

SHARE