ECONOMICS

Ada Aplikasi Monitoring Karantina, Luhut: Bisa Bantu Disiplinkan Pendatang hingga 90 Persen

Azhfar Muhammad 06/01/2022 17:13 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri acara peluncuran aplikasi monitoring karantina PRESISI yang diinisiasi oleh Polri di Bandara Soekarno-Hatta hari ini.

Ada Aplikasi Monitoring Karantina, Luhut: Bisa Bantu Disiplinkan Pendatang hingga 90 Persen

IDXChannel - Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri acara peluncuran aplikasi monitoring karantina PRESISI yang diinisiasi oleh Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (06/01/2022).

Dalam kunjungannya, Menko Luhut mengatakan aplikasi monitoring dapat membantu Pemerintah dalam mendisiplinkan bangsa dan mengurangi mobilitas orang yang datang dari luar negeri hingga 90 persen. 

“Inisiatif dari Kapolri sangat bagus, aplikasi monitoring sangat membantu sekaligus sangat mendisiplinkan bangsa kita dan juga mengurangi orang-orang yang datang dari luar negeri karena hampir 90 persen penularan Omicron bersumber dari perjalanan luar negeri," Kata Menko Luhut dalam kunjungannya, Kamis (6/1/2021). 

Menko Luhut sangat mengapresiasi atas peluncuran aplikasi ini dan berharap kedepan seluruh pemangku kebijakan untuk dapat berperan dalam menangani pandemi. 

“Inisiatif Kapolri ini saya apresiasi sehingga kita menjadi negara yang kompak dalam penanganan ini. BIN juga sangat memainkan peran dalam penanganan ini. Kita tidak perlu pananoid berlebihan tetapi kita harus tetap hati-hati," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa peluncuran aplikasi ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo. 

Sebagai catatan, Aplikasi Monitoring Karantina PRESISI akan mendata nama-nama petugas serta area tugas berdasarkan lokasi karantina. Setiap petugas dapat mengakses data pelaku karantina yang terdaftar di lokasi karantina tersebut. 

Melalui aplikasi tersebut, petugas bisa mendapatkan informasi profil pelaku karantina diantaranya masa karantina, asal kedatangan, hasil PCR serta semua data yang bersumber dari data Kementerian Kesehatan.

(NDA) 

SHARE