ECONOMICS

Ada Bansos, Kepala Bapanas Optimistis Harga Beras Turun di Oktober

Suparjo Ramalan 12/09/2023 04:00 WIB

Pemerintah siap menyalurkan bansos beras untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Upaya tersebut diharapkan mampu menekan harga beras yang melambung.

Ada Bansos, Kepala Bapanas Optimistis Harga Beras Turun di Oktober. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah siap menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Upaya tersebut diharapkan mampu menekan harga beras yang melambung.

Adapun setiap KPM bakal mendapatkan bansos berisi 10 kg beras. Pemberian bansos berlaku selama tiga bulan atau periode September hingga November 2203.

Pemerintah pada tahun ini telah menyiapkan anggaran Rp8 triliun untuk stok 640.000 ton beras yang akan disalurkan dalam program bansos tersebut. Itu berarti pemerintah dapat membagikan 210.000 Kg beras setiap bulannya.

Sedangkan, setiap KPM akan menerima 10 Kg beras setiap bulan atau 30 Kg per tiga bulannya. Kepala Badan Pangan (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, optimistis bantuan pangan mampu menekan harga beras di pasaran, sehingga harga komoditas primer ini tidak melambung tinggi. 

Bahkan, dia memproyeksi penurunan harga beras mulai terjadi pada bulan depan. Bapanas pun siap memantau harga beras setelah bansos disalurkan ke masyarakat. 

"Ini kan baru dimulai, nanti kita monitor aja. Ya bayangin aja kalau ada 640.000 ton, 210 ton sebulan harusnya bisa (turun). Insya Allah (bulan depan turun) harapannya gitu ya tergantung produksi," tutur Arief saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, Senin (11/9/2023). 

Penurunan harga beras, lanjut Arief, juga bergantung pada tingkat produksi Gabah Kering Panen (GKP) pada musim panen kedua dengan harga yang relatif stabil, sehingga Bulog dapat menyerapnya secara baik atau maksimal.

Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional per Rabu (6/9/2023), harga rata-rata nasional gabah kering panen di tingkat petani Rp 6.220 per kilogram. 

Menurutnya, bila GKP yang diproduksi cukup dan memadai, maka akan berdampak pada penurunan harga beras di tingkat pedagang. Saat ini tingkat produksi GKP baru menyentuh 30 persen. 

"Kita tergantung produksi, kalau produksi GKP-nya ada dan banyak, harga otomatis turun. Karena sekarang semester kedua cuma 30 persen, ini waktunya kita gelontorkan stok," pungkasnya.

(FRI)

SHARE