ECONOMICS

Ada Fenomena Rojali, Mendag Dorong Pelaku Usaha Ritel Adopsi Strategi Omnichannel

Tangguh Yudha 07/08/2025 13:03 WIB

Mendag menyebut tidak ada yang aneh dari fenomena rojali di pusat perbelanjaan. Dia justru mendorong pelaku usaha ritel mengadopsi strategi omnichannel.

Ada Fenomena Rojali, Mendag Dorong Pelaku Usaha Ritel Adopsi Strategi Omnichannel. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso buka suara terkait adanya fenomena Rojali atau Rombongan Jarang Beli yang belakangan jadi sorotan. Menurutnya, tidak ada yang aneh dari aktivitas melihat-lihat barang di pusat perbelanjaan.

"Orang sekarang juga banyak yang katanya fenomena hanya melihat-lihat ya, kadang-kadang kan dia melihat barang kan boleh saja," kata Mendag yang akrab disapa Busan itu dalam acara Kick Off ASEAN Online Sale Day yang digelar di Kantor Kemendag pada Kamis (7/8/2025).

Lebih lanjut, dia menekankan masyarakat memiliki kendali penuh dalam memilih cara berbelanja. Baginya, masyarakat punya kebebasan dalam menentukan untuk membeli barang baik secara daring maupun online.

>

"Apakah dia membeli lewat online atau offline, ya monggo itu perilaku konsumen dan itu kebebasan konsumen untuk memilih barang. Masalah belanjanya di mana ya silahkan," lanjutnya.

Dengan kondisi tersebut, Mendag mendorong pelaku usaha untuk mengadopsi strategi omnichannel guna menjembatani pengalaman belanja offline dan online. Ia menyebut banyak konsumen yang melihat barang secara langsung terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membelinya secara online.

"Nah fenomena ini akhirnya kita tangkap dengan hybrid, dengan omnichannel. Jadi kalau toko offline, dia juga bisa menjual secara online," tuturnya.

Mendag juga menyoroti peran live shopping di platform marketplace sebagai solusi untuk menghadirkan pengalaman lebih nyata bagi konsumen. Ia menyatakan, transformasi digital yang menggabungkan pengalaman belanja online dan offline merupakan langkah penting untuk mengikuti perubahan perilaku konsumen masa kini.

"Karena ada konsumen melihat dulu baru beli secara online. Di marketplace juga ada live shopping ya, ya itu kan sebenarnya live shopping kan juga untuk mendekatkan konsumen dengan barangnya," kata Mendag.

"Kalau hanya melihat gambar mungkin kurang yakin ya, tapi kalau ada live seperti itu akhirnya konsumen lebih tahu gambarannya, produknya itu seperti itu. Saya pikir itu hal-hal yang bisa kita lakukan sehingga transformasi antara offline dan online bisa berjalan dengan baik," sambungnya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE